Jerman Gagal di Piala Dunia Gara-gara Politik

Politik
Mantan pelatih Arsenal Arsene Wenger sebut Jerman gagal di Piala Dunia gara-gara Politik. (Twitter@EuoropaLeaugue)

QATAR, suaramandiri.coAda yang menyebut Timnas Jerman gagal di Piala Dunia 2022 gara-gara politik. Adalah mantan pelatih Arsenal Arsene Wenger melontarkan hal itu. Menilai timnas Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2022. Gara-gara masalah politik tim yang sempat diunggulkan itu harus mengubur impian menjuarai Piala Dunia 2022.

Tim yang dijuluki Der Panser itu memang gagal di Piala Dunia 2022 setelah menempati peringkat ketiga di Grup E sehabis kalah bersaing dengan Jepang dan Spanyol. Kemenangan 2-1 Jepang atas Spanyol pada laga pemungkas grup membuat Jerman harus angkat koper dari Qatar meski menang 4-2 atas Kosta Rika. Hasil itu membuat Jerman kalah selisih gol dari Spanyol setelah kedua tim sama-sama mengemas empat poin. Hasil buruk tersebut membuat Die Mannschaft untuk kedua kalinya secara beruntun terhenti di babak gugur Piala Dunia setelah Piala Dunia 2018.

Bacaan Lainnya

Ketika memberikan pengarahan kepada Kelompok Studi Teknis Piala Dunia, Wengwer menyatakan, kegagalan Jerman kali ini semata-mata karena demonstrasi politik. Jerman adalah salah satu pihak yang ingin menggunakan ban kapten pelangi One Love di Piala Dunia 2022. “Ketika sebuah tim pergi ke Piala Dunia, semua tahu mereka tidak bisa kalah di pertandingan pertama. Tim yang memiliki pengalaman tampil di turnamen seperti Prancis dan Inggris bermain bagus pada laga pertama,” ujar Wenger dikutip dari Sky Sports.

“Tim-tim yang siap secara mental, dengan pola pikir untuk fokus pada kompetisi, dan bukan demonstrasi politik,” kata Wenger menambahkan.

Ketika penggunaan ban kapten One Love dilarang FIFA dan diancam sanksi, Jerman menentang kerasa sampai mengancam tidak lagi mendukung Gianni Infantino sebagai presiden FIFA periode berikutnya. Sampai jelang kickoff melawan Jepang pada pertandingan pertama Grup E, Jerman masih sibuk protes soal ban kapten One Love.

Baca Juga: Presiden FIFA Bebaskan Penyusup Pendukung LGBT

Tidak bisa memakai ban kapten pelangi, starter Jerman menggunakan aksi tutup mulut saat sesi foto. Protes itu mendapat kritik dari banyak pihak. Kritik itu makin menjadi setelah Jerman kalah 1-2 dari Jepang. Sempat unggul melalui penalti Ilkay Gundogan, Jerman tumbang karena gol Ritsu Doan dan Takuma Asano.

Sindiran dan ejekan kembali diterima Jerman usai kekalahan dari Jepang. Jerman dianggap tidak fokus pada turnamen karena kerap protes soal LGBT. Sampai akhirnya gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022, kritik terkait aksi protes dengan tutup mulut itu diterima Jerman saat meninggalkan Qatar.(*)

Pos terkait