MANOKWARI – Manajemen RSU Manokwari berencana melaksanakan swab test massal untuk tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut. Jika hasil tes tersebut lebih dari 30 persen tenaga Kesehatan positif Covid-19, pihak rumah sakit mengusulkan penutupan sementara dan penambahan tenaga kesehatan.
Hal itu diungkapkan Pjs Direktur RSU Manokwari, Joloan Simanjuntak, kepada Plh Bupati Manokwari dan jajaran pimpinan usai pengresmian Laboratorium PCR Demas Paulus Mandacan di rumah sakit tersebut, Senin (21/9/2020).
Menurut Simanjuntak, ada beberapa ruangan yang sudah terkena dampak Covid-19. Oleh karena itu, para petugas kesehatan di ruang-ruang pelayanan mengusulkan penutupan sementara layanan jika situasi semakin mengkhawatirkan.
Namun demikian, kata Simanjuntak, dirinya meminta para petugas Kesehatan untuk bersabar karena akan dilakukan swab test massal untuk tenaga di rumah sakit tersebut.
“Kalau seluruh petugas di rumah sakit, baik ASN maupun non-ASN menjalani swab test dan hasilnya nanti 30 persen positif, maka kemungkinan kami mengusulkan ke pak Plh Bupati untuk bagaimana mempertimbangkan keamanan rumah sakit,” ujarnya.
Simanjuntak menambahkan bahwa jika nanti hasil swab test massal di rumah sakit 30 persen lebih tenaga kesehatan terpapar Covid-19, maka kemungkinan pihaknya tidak mampu menjalankan atau melaksanakan pelayanan di rumah sakit. Untuk itu, pihaknya mengusulkan penambahan tenaga perawat.
“Siapa tahu dari dinas kesehatan kabupaten bisa menambah jumlah tenaga perawat supaya operasional rumah sakit tetap berjalan seperti biasa. Itu tiga hal penting yang teman-teman sampaikan supaya rumah sakit diperhatikan dengan baik,” pungkasnya.
Selain itu, dia menyampaikan bahwa saat ini pelayanan terhadap Covid-19 terus naik, namun hingga kini insentif untuk tenaga kesehatan di rumah sakit juga belum bisa diproses. Dia meminta agar proses penyelesaian insentif tenaga Kesehatan dipermudah, sehingga tannag kesehatan di ruang-ruang pelayanan semakin bersemangat memberikan pelayanan.
Menanggapi itu, Plh Bupati Manokwari, Edi Budoyo, mengatakan, jika nanti dasi hasil swab ada 30 persen tenaga Kesehatan yang positif, sesuai penyampaian Pjs Direktur RSU Manokwari mau ditutup sementara. Namun, dia menyarankan agar rumah sakit tetap dibuka untuk memberikan pelayanan.
“Kalau bisa jangan ditutup karena jika ditutup pelayanan kepada masyarakat bisa terganggu,” katanya.
Menurutnya, dinas Kesehatan yang akan mencari jalan keluar atas persoalan itu. Salah satu solusinya adalah dengan mendatangkan tenaga-tenaga kesehatan dari puskesmas-puskesmas.
“Atau kemungkinan dari rumah sakit pratama juga ada yang digeser. Tapi yang jelas tidak boleh di sini ditutup. Intinya begitu,” tegasnya.
Soal insentif para tenaga kesehatan di rumah sakit itu, Budoyo mengatakan insentif agak sedikit terlambat, namun pihak dinas kesehatan akan segera mencari solusinya karena insenntif tenaga Kesehatan msauk dalam anggaran dinas kesehatan.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang segera ini bisa dicairkan untuk dibayarkan supaya para petugas kesehatan bertambah semangat dalam melaksanakan tugas,” pungkasnya. (SM7)