Masih Terdapat Kesenjangan, Salah Satu Aspek Rendahnya Pendidikan di Papua Barat

Gubernur Papua Barat yang diwakili Staf ahli bidang kemasyarakatan dan SDM membuka Rakornis Pendidikan tingkat Provinsi Papua Barat tahun 2020. (Foto:SM)

KOTA SORONG – Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan menyebutkan penyelenggaraan pendidikan di Papua Barat belum memenuhi harapan.

Hal ini dikarenakan masih terdapat berbagai macam permasalahan antara lain rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik serta terbatasnya sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pendidikan di setiap satuan pendidikan.

Bacaan Lainnya

Selain itu, masih terdapat kesenjangan penyelengaraan pendidikan di daerah perkotaan dan daerah pinggiran atau daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).

“Kesejangan pendidikan masih ada, itu menyebabkan penyelenggaraan pendidikan di Papua Barat belum memenuhi harapan,” beber Gubernur melalui sambutannya tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, M. A Tawakal sebelum membuka Rapat Koordinasi (Rakornis) Pendidikan tingkat Papua Barat tahun 2020.

Ia berharap peserta dapat memanfaatkan Rakornis ini untuk menyatukan persepsi serta menuangkan ide, pikiran dan pendapat untuk dapat menghasilkan program yang dapat menyentuh substansi penyelenggaraan pendidikan di Papua Barat dalam hal pemanfaatan teknologi.

“Teknologi harus dimanfaatkan sebagai upaya pembentukan karakter guru dan siswa guna meningkatkan prestasi di dunia pendidikan sehingga jadi modal utama bagi generasi masa depan khususnya generasi muda papua,” pesan Gubernur, Selasa (3/3/2020) malam.

Sebelumnya, ketua panitia mengatakan Rakornis dilaksanakan selama 3 hari dengan narasumber pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan peserta terdiri dari Kepala Dinas Kabupaten/Kota, ketua MKKS serta Koordinator Pengawas SMA dan SMK se Papua Barat.

Dalam laporannya juga, Dabson Mamile menerangkan tujuan dilaksanakan  Rakornis ini yakni mewujudkan SDM pendidikan Papua Barat yang maju dan berkualitas melalui sinkronisasi program pendidikan. Memberikan pemahaman tentang program kerja Dinas Pendidikan Papua Barat ke depannya dan membahas, menyusun dan menyepakati program UNBK serta antisipasi perubahan program kurikulum dan masalah Ujian Nasional (UN). (SM)

Baca Juga:  Prof. Sepus Fatem Ikut Program Management Internasional di Jerman, UNIPA Siap Dorong Program International Class

Pos terkait