Menuju Fornas Palembang, IOSKI Papua Barat Gelar Workshop dan Pelatihan Penjurian

BUKA WORKSHOP DAN PELATIHAN: Ketua KORMI Papua Barat, Hans Mandacan (kanan), didampingi Ketua Umum IOSKI Pusat, Rusdi Triyono; Ketua IOSKI Papua Barat, Novatina Makatita; dan Manajer atlet IOSKI Papua Barat, Johani Makatita, membuka workshop dan pelatihan penjurian yang digelar IOSKI Papua Barat, Senin (30/05/2022).

MANOKWARI – Menghadapi Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) ke-VI di Palembang Sumatera Selatan, Ikatan Olahraga Senam Kreasi Indonesia (IOSKI) Papua Barat menggelar workshop exotic sport dance of Nusantara 1 dan pelatihan penjurian senam kreasi daerah. Kegiatan selama dua hari sejak Senin (30/05/2022) itu dilaksanakan di Hotel Solideo Glorya SMKN 3 Manokwari.

Ketika membuka kegiatan tersebut, Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Papua Barat, Hans Mandacan, meminta para peserta untuk mengikuti workshop dan pelatihan dengan cermat. Sebab kesempatan tersebut tidak datang dua kali.

Bacaan Lainnya

“Kesempatan ini tidak ulang lagi, hanya sekali. Jadi manfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Mandacan.

Dia mengapresiasi IOSKI Papua Barat yang bisa mendatangkan Ketua Umum IOSKI Pusat dalam kegiatan tersebut. dia juga berterima kasih kepada panitia penyelenggara karena kegiatan itu dinilainya sempurna.

Menurutnya, dalam pelatihan penjurian tersebut, para peserta yang lulus akan memperoleh sertifikat yang bisa digunakan di mana saja.

“Kalau dapat ‘SIM’, bisa dipakai sampai di tingkat nasional,” sebutnya.

Kepada narasumber, dia meminta memberikan semua ilmu yang dimiliki untuk para peserta. Sebab, secara alamiah para peserta sudah memiliki potensi, tinggal menambahkan untuk hal-hal teknis.

Namun, jika nantinya ada peserta yang tidak lulus, maka akan diikutkan lagi pada pelatihan yang sama di luar Manokwari.

“Seandainya ada yang tidak lulus, kalau ada kegiatan di Jakarta peserta yang tidak lulus bisa kita ikutkan lagi,” tandasnya.

Baca Juga:  Kapten Kroasia Persoalkan Keputusan Wasit Kasih Argentina Penalti

Ketua Umum IOSKI Pusat, Rusdi Triyono, mengatakan pada Fornas nanti akan dibuka lomba dari tingkat pelajar (SD-SMA) dan dewasa. Karena itu, diharapkan workshop dan pelatihan tersebut melahirkan juri dan atlet andal di Papua Barat.

“Harap pelatihan ini hasilkan juri dan atlet handal. Karena itu, nanti disampaikan apa dan bagaimana bergerak, mengatur koreo, dan mengatur tim. Semua akan dibahas di sini. Tanyakan saja apapun yang mau ditanyakan, masalah koreo dan kreasi daerah. Semmoga pelatihan ini bermanfaat dan diikuti dari awal sampai akhir,” tukasnya.

Ketua IOSKI Papua Barat, Novatina Makatita, mengatakan event Fornas VI tahun 2022 mempunyai nilai strategis dan penting bagi IOSKI Papua Barat, secara khusus dalam merangkai Nusantara dalam berbagai kekayaan dan potensi daerah khususnya olahraga dan seni.

Menuju Fornas, kata dia, IOSKI Papua Barat melakukan berbagai persiapan guna hadir dan berlomba untuk meraih hasil terbaik bagi daerah. Berbagai persiapan yang dilakukan di antaranya organisasi tim, atlet bahkan hal nonteknis yakni penjurian. Sebab penjurian merupakan salah satu faktor nonteknis yang sangat berpengaruh pada pencapaian hasil.

“Hal inilah yang mendorong IOSKI Papua Barat melakukan kegiatan workshop exotic sport dance of Nusantara 1 dan pelatihan penjurian senam kreasi daerah tingkat nasional guna menuju Palembang 2022 dalam meraih dan mencapai sukses,” imbuhnya.

Menurutnya, para peserta workshop dan pelatihan berasal dari Provinsi Papua dan Papua Barat. Di antaranya dari Jayapura, Nabire, Biak, Sorong, dan Manokwari.

“Jadi hari ini kegiatannya workshop dan pelatihan penjurian. Paling banyak ini pemilik sanggar hadir mengikuti pelatihan penjurian karena penjurian dapat sertifikat tingkat nasional, bisa dipakai di mana saja,” ujarnya.

Dikatakannya, ada sekitar 20 pemilik sanggar dari Papua dan Papua Barat yang mengikuti pelatihan penjurian. Sementara narasumber dalam pelatihan tersebut didatangkan langsung dari Jakarta.

Baca Juga:  Bintang Timnas Kroasia Marah, Perebutan Juara 3 Piala Dunia Disebut Cuma Hiburan

“Pelatihan ini khusus memberikan pengetahuan khusus tentang koreo. Jadi kenapa kita adakan workshop dan pelatihan kami mau curi start untuk mengetahui teknik-teknik penjurian selama di sana. Karena ini kan senam kreasi daerah, terdiri dari senam, dance, dan tarian. Porsinya berapa-berapa persen di workshop ini kita bisa tahu,” tukasnya.

Hadir juga pada kesempatan itu, manajer atlet IOSKI Papua Barat, Johani Makatita serta para instruktur dari Jakarta. (SM7)

Pos terkait