Manokwari – Tim cabang olahraga tinju kecewa terhadap KONI Papua Barat yang dinilai tidak memberikan perhatian kepada para atlet dan pelatih serta official yang berangkat mengikuti training center (TC) di Cisarua Bogor, Jawa Barat, Senin (10/6/2024).
Saat berangkat dari hotel hingga tiba bandara, tidak ada satu orang pun pengurus KONI Papua Barat yang mengantar atau sekadar melihat. Bahkan untuk ke bandara sebagian atlet terpaksa menggunakan angkot dan sebagian lagi bersama pelatih dan pengurus menggunakan kendaraan pribadi.
Pelatih tinju Papua Barat, Yomaki Frans, mengatakan kondisi atlet dan pelatih tinju saat ini memprihatinkan. Dia berharap hal itu cukup dialami Cabor tinju, tidak terjadi pada Cabor kan.
“Inikah yang KONI minta dari kami, atau inikah yang KONI buat untuk kami. Motivasi inikah yang KONI tanamkan untuk kami. Terus terang kami sangat kecewa. Kami keluar dari hotel tidak ada satupun pengurus yang datang lihat kami, kami dari hotel ke bandara pakai angkot dan mobil pribadi. Sebenarnya kami jalan dengan nama pribadi atau daerah ini,” ungkapnya.
Pelatih lainnya, Ignasius Jeujanan, mengatakan Cabor tinju butuh suport. Jika suport finasial sudah maksimal, paling tidak ada bentuk suport lain yaini mengantar tim tinju ke bandara atau suport dalam bentuk lain.
“Tapi kenyataan yang ada kami keluar dari hotel sampai ke bandara pun tidak ada satu pun orang KONI. Jadi satu pertanyaan buat kami, apakah ada perhatian dari KONI atau tidak karena tim ini keluar atas nama daerah dan kami punya cita-cita, punya tujuan untuk berprestasi maksimal bagi negeri ini,” ujarnya.
Dia menilai pada persiapan PON sebelumnya dengan PON kali ini sangat berbeda.
“Jauh sekali menurut penilaian kami. Harapan kami KONI harus berbenah, harus evaluasi untuk ke depan. PON masih dua bulan lebih, masih ada waktu untuk evaluasi kalau mau kita berprestasi maksimal di PON,” tukasnya.
Salah satu orangtua petinju, Ikinoel Sroyer, mengatakan ada dua putrinya bergabung dalam tim tinju Papua Barat. Dia pun kesal karena tidak ada fasilitasi yang baik dari KONI Papua Barat.
“Sebagai orangtua jujur saya kesal dan menyesal dengan Pemprov Papua Barat terlebih khusus KONI. Saya kecewa karena tidak ada fasilitas yang jelas dan lengkap untuk kami punya anak-anak,” ujarnya.
Padahal, lanjutnya, anak-anaknya berangkat bukan membawa nama pribadi atau keluarga. Para atlet membawa nama provinsi Papua Barat.
“Karena itu, ke depan saya berharap harus sebelum masuk ke PON siapkan fasilitas untuk tim tinju Papua Barat,” tukasnya.
Ketua Pertina Papua Barat, Clinton Tallo, berterima kasih kepada KONI Papua Barat yang memfasilitasi Cabor tinju melaksanakan TC di Cisarua Bogor.
“Terima kasih karena KONI memfasilitasi kami selama di Manokwari dan akan berangkat TC di Bogor. Kalau ada kekurangan itu manusiawi, hanya kami meminta KONI untuk melihat hal-hal yang masih kurang ke depan,” tukasnya. (SM7)