Manokwari – Pemkab Manokwari akan menjadikan daerah Mokwam sebagai sentra penghasil kopi di kabupaten Manokwari.
Karena itu, masyarakat setempat diharapkan berpartisipasi aktif dalam pengembangan tanaman kopi untuk kesejahteraan keluarga di masa depan.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan pada tahap awal pengembangan tanaman kopi di daerah Mokwam seluas 10 hektar.
“Ini akan dikembangkan terus. Ini hanya stimulus. Selanjutnya ayo masyarakat mari berpartisipasi untuk membangun distrik ini dan bangun kampung. Sebab kita tidak bisa berharap orang lain datang membangun kita tapi kita harus bangkit untuk membangun daerah kita sendiri,” ujar Bupati Hermus, pada penanaman tanaman kopi saat pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di kampung Kwau, distrik Mokwam, Rabu (24/7/2024).
Sementara itu, Kepala Distrik Warmare, Aswandi, mengatakan kondisi alam di daerah Mokwam sangat potensial untuk budidaya tanaman kopi.
Untuk pengembangan tanaman kopi di Mokwam, menurut Aswandi, selain ada bantuan dari PT PLN Persero, ada juga kampung yang mengalokasikan Dana Desa untuk pengembangan kopi.
Dikatakan Aswandi, ada tiga kampung yang mengalokasikan Dana Desa untuk pengembangan kopi yaitu kampung Mingre, Syou, dan kampung Minogbey.
“Sembilan kampung yang lain kita akan dorong juga mengalokasikan Dana Desa untuk kembangkan kopi. Rencananya di musyawarah kampung tahun 2025 karena untuk tahun 2024 rencana kerja pemerintah kampung sudah dibuat dan telah ditetapkan dengan peraturan kampung,” katanya, Jumat (26/7/2024).
Menurutnya, pengembangan kopi dilakukan untuk mendukung sektor pariwisata di daerah Mokwam. Bahkan, perkebunan kopi bisa menjadi destinasi wisata tersendiri.
“Bisa kita buat destinasi wisata kopi, bukan hanya kebunnya tapi sampai dengan pengolahan prodak yang mempunyai ciri khas tersendiri,” ungkapnya.
Untuk itu, Aswandi mengharapkan adanya bantuan pendampingan dari perangkat daerah teknis kepada masyarakat dalam membudidayakan tanaman kopi di Mokwam.
“Yang kita butuhkan sekarang pendampingan yang terus menerus kepada petani untuk memahami budidaya kopi yang benar dari penanaman, perawatan, hingga pasca-panen,” tukasnya. (SM7)