Pemkab Maybrat Gandeng Universitas Papua Dalam Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah

Rombongan Bupati Maybrat dan Rektor UNIPA disela-sela acara Penandatangan MOU di Rektorat UNIPA, Senin, 14 Juli 2025.

MANOKWARI – Pemerintah Kabupaten Maybrat melakukan penandatanganan MoU bersama Universitas Papua (UNIPA). Nota Kesepahaman antara Pemerintah Daerah Kabupaten Maybrat di tandatangani Bupati Maybrat Karel Murafer, SH., MA bersama Rektor UNIPA Dr. Hugo Warami, S.Pd., MA berlangsung di Lantai IV Rektorat UNIPA. Acara berlangsung dengan baik dan lancar.

Rektor UNIPA dalam sambutannya mengatakan UNIPA memberikan apresiasi atas kerjasama yang dilakukan oleh Pemda Maybrat dan UNIPA.

“Kami akan menggunakan segala sumberdaya yang ada guna mendukung semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Maybrat. Saat ini UNIPA juga diberikan kepercayaan untuk membantu dalam menyiapkan tenaga guru demi layanan pendidikan dasar dan menengah di seluruh tanah Papua,’’ungkapnya.

Pimpinan Unipa didampingi oleh, Kepala LPPM, Prof. Fredy Pattisellano, kepala LPMPP UNIPA Prof. Dedy Inan, dan Kepala SPI, Dr. Onesimus Yoku, sedangkan pihak Kabupaten Maybrat yang mendampingi Bupati adalah Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Engelbertus Turot, SP., M.Si ; Perwakilan Kepala Bappeda Maybrat dan Ketua tim asistensi dan perencanaan pembangunan Kabupaten Maybrat Prof. Dr. Ir. Sepus Fatem., M.Sc yang juga akademisi Universitas Papua.

Bupati Maybrat Karel Murafer, SH., MA dan Rektor UNIPA Dr. Hugo Warami, S.Pd, M.Hum dalam acara Penanda tanganan MOU di Lantai 4 Rektorat UNIPA.

Bupati Maybrat Karel Murafer, pun memberikan apresiasi kepada Rektor UNIPA atas dukungan selama ini kepada Pemda Maybrat. Secara khusus Tim UNIPA yang telah membantu dalam persiapan beberapa kebijakan pembangunan di Kabupaten Maybrat yakni RPJMD Kabupaten Maybrat 2025-2029 dan KLHS RPJMD serta penyusunan perencanaan strategis (Renstra) OPD di Kabupaten Maybrat.

Bupati Karel Murafer menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dalam berbagai bidang demi kesejahteraan masyarakat. Selain kerjasama dalam bidang penyusunan RPJMD, potensi yang dimiliki Kabupaten Maybrat seperti budidaya air tawar, pengembangan pertanian, kehutanan, dan ekowisata akan dikembangkan. Lebih lanjut Bupati Maybrat dengan tegas mengatakan menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dalam berbagai bidang demi kesejahteraan masyarakat.
Selain kerjasama dalam bidang penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Baca Juga:  Polda Papua Barat Dapat Kiriman Karangan Bunga

Bupati Murafer menambahkan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Maybrat seperti budidaya air tawar, pengembangan pertanian, kehutanan, dan ekowisata, perlu dikembangkan. Begitu pula aspek pendidikan dan kesehatan yang masih menjadi tantangan bagi Kabupaten Maybrat. Pemkab Maybrat membutuhkan tenaga ahli dari kampus, dari perguruan tinggi agar semua sumber daya dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Maybrat.

Di kesempatan yang sama, akademisi UNIPA sekaligus Ketua tim asistensi dan perencanaan pembangunan Kabupaten Maybrat Prof. Dr. Sepus Fatem., M.Sc mengatakan penandatangan kerjasama ini akan menjadi titik awal implementasi Tridharma perguruan tinggi yang lebih luas, kuat dan seimbang di Kabupaten Maybrat untuk jangka menengah dan panjang.

“Saat ini UNIPA sedang membantu pemerintah kabupaten Maybrat dalam penyusunan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maybrat 2025-2029, KLHS RPJMD Maybrat dan akan dilanjutkan dengan Rencana Strategi Daerah Kabupaten Maybrat dan beberapa prolegda serta arahan kebijakan lainnya,” ucapnya.

“Kick off RPJMD sudah dilakukan sejak 6 Mei 2025 dan saat ini dalam proses pembahasan di DPRD Kabupaten Maybrat, setelah dilanjutkan ke Pemda Papua Barat Daya maupun Forum OPD serta tahap akhir berupa Musrembang RPJMD Kabupaten Maybrat yang direncanakan akan diselesaikan pada minggu pertama Agustus 2025 sebelum penetapan Perda Kabupaten Maybrat tentang RPJMD Kabupaten Maybrat 2025-2029. Sedangkan Kick off KLHS RPJMD akan dilakukan pada minggu ke IV Juli 2025 ini. Instrumen penyusunan RPJMD di semua wilayah di Indonesia saat ini mengacu pada Instruksi Mendagri Nomor 2 tahun 2025 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2025-2029 dengan penyesuaian perubahan sistematika dan muatan dokumen tersebut,” sambungnya.

Dari Kiri ke Kanan – Prof Dr. Sepus Fatem, M.Sc (Akademisi UNIPA sekaligus Ketua Tim Asistensi Perencanaan Pembangunan kabupaten Maybrat), Bupati Maybrat (Karel Murafer, SH., MA), Rektor UNIPA (Dr. Hugo Warami, S.Pd. M. Hum), Asisten II Setda Kabupaten Maybrat (Engelbertus Turot, SP., M.Si) dan Kabid Ekonomi dan Pembangunan Bappeda Maybrat, disela acara wawancara usai penandatanganan MOU UNIPA dan Pemda Maybrat.

Menurut guru besar Fakultas Kehutanan itu, kerjasama ini akan menjadi kekuatan dalam mendukung UNIPA menuju PTN Badan Layanan Umum.

Baca Juga:  Pangdam Ajak Masyarakat Dukung Pj Gubernur Papua Barat

“Kalau sudah ada kerjasama, selanjutnya Bapak Ibu Dosen telah membantu dalam berbagai peran untuk kebutuhan daerah di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian di tiap kabupaten kota, maka sebaliknya pimpinan UNIPA secara langsung perlu meminta dukungan pemerintah daerah berkontribusi langsung dalam menyiapkan gedung kuliah, laboratorium atau pun sarana lainya yang dibutuhkan oleh UNIPA dalam membangun kualitas sumberdaya manusia orang Asli Papua di Tanah Papua. Ini sebagai tanggungjawab balik Pemda ke UNIPA.UNIPA berada di Manokwari, tapi yang berkuliah disini bukan hanya anak anak dari wilayah Manokwari raya. Ada dari Sorong, Maybrat, Serui, Baik, Merauke, Paniai, Jayapura, Sarmi dan lainnya. Artinya bahwa pemerintah daerah perlu memberikan dukungan kepada UNIPA tanpa melihat batas administrasi pemerintahan sebab UNIPA hadir memberikan manfaat nyata bagi anak-anak asli Papua dari berbagai daerah dan wilayah adat, bari berbagai status sosial,” jelasnya.

Kata Sepus, UNIPA hadir demi pembangunan SDM. Pada titik ini, perhatian dan dukungan pemerintah daerah tidak bisa di batasi dengan batasan pemerintahan dan lainnya, tetapi harus dibebaskan dari sekat administrasi dan batasan hukum sebagai bagian dari keberpihakan membangun SDM di Tanah papua menuju Papua Cerdas.

“Tentunya perlu ada diskusi dan komunikasi lebih lanjut dari pimpinan Universitas ke para kepala daerah di seluruh tanah Papua, tidak hanya kab Maybrat tapi juga kabuten/ Kota yang lain,” sarannya.

Ditambahkannya ke depan akan didorong untuk MoU dengan Pemda Kabupaten Tambrauw di ikuti oleh beberapa daerah yang telah menjadi mitra bersama UNIPA sejauh ini.

“Di Kabupaten Tambrauw kita sudah punya Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan, di Kabupaten Sorong Kita punya kampus Fakultas Kedokteran, Di Raja Ampat kita punya kampus DIII Ekowisata, di Manokwari Selatan ada lokasi Kampus FKIP. Sekarang tinggal kita UNIPA harus mampu untuk menjahit kekuatan bersama para kepala daerah guna membantu UNIPA dalam penyiapan sarana prasarana akademik, maupun pendanaan, beasiswa dan lainnya,” tandasnya. (SM)

Pos terkait