MANOKWARI – Kegiatan fasilitasi pendampingan penyusunan perencanaan program bangga kencana dalam dokumen perencanaan daerah Kabupaten/Kota Tahun 2022 yang di laksanakan BKKBN Papua Barat menghasilkan 5 rekomendasi.
Koordinator Bidang Pengedalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera BKKBN Papua Barat, dr.Christina, mengatakan rekomendasi yang diberikan sebagai bentuk perhatian yang baik mulai dari perencanaan, pengelolaan, monitoring serta evaluasi dan dukungan anggaran yang memadai agar program bangga kencana di Papua Barat dapat terlaksana dengan baik.
“Ada 5 rekomendasi diantaranya, membentuk tim advokasi GDPK lintas profesi, sosialisasi GDPK dimasukan dalam anggaran Tahun 2023. BKKBN provinsi perlu menyurati OPD Kb Kabupaten/Kota untuk menyusun GDPK sesuia dengan surat dari Kemendagri. Rekomendasi ke empat penguatan koordinasi satu data dan penambahan tim penulis GDPK,” katanya.
Rekomendasi ini, tambah dr.Cristina akan diserahkan kepada Kepala BKKBN Papua Barat.
Sebelumnya, Dalam sambutannya, Kepala BKKBN Papua Barat, Philoma Maria Yarollo, mengatakan program bangga kencana tahun 2020-2024 memiliki sasaran strategis sekaligus menjadi tantangan bagi provinsi Papua Barat karena beberapa indicator kinerja utama masih dalam kategori kurang yakni meningkatnya prevalensi penggunaan kontrasepsi modern (mCPR) untuk mengatur kehamilan sehat adalah 28,80 persen, kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi sebesar 38,5 persen dimana posisi Papua Barat masih tinggi diatas rata-rata nasional indeks pembangunan keluarga Papua Barat tergolong berkembang yakni 52,21 persen, angka drop out yang masih tinggi yaitu 24,0 persen dari target nasional serta cakupan pembangunan metode kontrasepsi jangka panjang masih rendah yaitu 17,3 persen.
“Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang sasaran program dan indicator kinerja yang perlu diakomodir dalam penyusunan RPJMD dan RKPD dan bisa saling memberikan masukan untuk menata pelaksana program dan kegiatan di daerah masing-masing, sehingga penduduk terus bertambah dalam keseimbangan antara kuantitas dan kualitas serta antara daya tampung dan daya dukung lingkungan, anak-anak yang dilahirkan memiliki kesehatan dan kecerdasan serta mampu menyelesaikan pendidikan setinggi mungkin,” pesan Kepala BKKBN Papua Barat.
Kegiatan fasilitasi pendampingan penyusunan perencanaan program bangga kencana dalam dokumen perencanaan daerah Kabupaten/Kota Tahun 2022 yang di laksanakan BKKBN Papua Barat dimulai sejak 22 Maret kemarin. (SM)