MANOKWARI – RSU Manokwari membutuhkan tambahan tenaga kesehatan (nakes) untuk ditempatkan di ruang isolasi dan UGD. Tambahan nakes akan ditempatkan di ruang isolasi 1 dan 2, serta ruang UGD yang kini dijadikan ruang UGD Covid-19.
Plt Direktur RSU Manokwari, dr. Alwan Rimosan, mengatakan dengan situasi dan kondisi meledaknya kasus Covid-19, berimbas pada pelayanan RSU Manokwari terutama di garda terdepan seperti UGD dan ruang isolasi. Di UGD, kata dia, ada dari tujuh petugas terkonfirmasi Covid, termasuk di antaranya adalah empat orang dokter.
“Akibatnya dalam shift jaga yang dibagi tiga shift, dokter satu perawat satu, dan perawat bantuan dari anak-anak tugas yang satu orang, dan apotek yang depan. Oleh karena itu, harapan untuk pelayanan optimal belum terpenuhi,” ungkap dr. Alwan di ruang kerjanya, Rabu (21/7/2021).
Menurutnya, setiap pasien yang datang ke UGD tidak bisa ditolak. Pasien apa pun akan diterima.
Dengan demikian, pasien yang datang ke UGD dengan pemeriksaan awal swab antigen atau rapid antigen positif, akan dirawat di UGD sambal menunggu hasil pemeriksaan PCR. Selain itu, pasien dengan hasil TCM atau PCR positif juga sementara di UGD karena ruang isolasi 1 dan 2 saat ini penuh.
“Jadi sudah betul-betul sedang sampai berat di situ. Karena untuk masuk ke ruang isolasi 1 dan 2, itu isolasi 2 sudah penuh juga. Isolasi 2 untuk 12 orang juga sudah penuh. Isolasi 1 itu juga sekarang sudah 12 orang, maka dengan itu di UGD sekarang ada 9 pasien yang sudah terkonfirmasi positif dengan PCR ada 6 dan 3 masih swab antigen menunggu hasil pemeriksaan PCR. Otomatis maka bisa terjadi penularan di situ jika tidak menjaga dengan baik,” katanya.
Secara total, lanjut dr. Alawan, sebanyak 40 petugas RSU Manokwari yang terpapar Covid dan 20 petugas RS Pratama juga terkonfirmasi positif Covid. Hal tersebut menyebabkan adanya kepincangan dalam pelayanan.
Khusus untuk RSU Manokwari, menurut dr. Alwan, kini membutuhkan tambahan 12 orang petugas untuk ditempatkan di ruang isolasi 1 dan 2, serta tambahan 12 petugas untuk UGD. Kebutuhan di ruang isolasi 1 dan 2, tambahnya, yakni sebanyak 32 petugas, tapi yang tersedia sekarang sebanyak 20 orang, sehingga masih ada kekurangan sebanyak 12 orang.
“Untuk UGD ada enam dokter, perawat sebenarnya kurang juga karena mereka merawat pasien umum dan lain-lain, sehingga kita butuh sekitar 12 lagi tambahan untuk UGD,” imbuhnya.
Selain itu, kata dr. Alwan, dibutuhkan juga sekitar 12 petugas yang akan ditempatkan di UGD lapangan yang akan segera dibuka untuk mengganti sementara UGD yang kini dipakai sebagai UGD Covid-19. (SM7)