Waisai, Raja Ampat – Hasil Verifikasi dan Penentuan Akhir calon paskibraka tingkat Pusat 2025 telah resmi disampaikan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui kanal Youtubenya per tanggal 2 Juli 2025 kemarin. Proses verifikasi tingkat pusat ini telah dimulai sejak 25 Juni kemarin yang diikuti oleh 130 ribu siswa-siswi dari seluruh Indonesia.
Kabupaten Raja Ampat sendiri mengutus 4 pasang siswa-siswi tingkat Sekolah Menengah Atas dalam rangkaian proses seleksi yang dimulai ditingkat Provinsi Papua Barat Daya yang kemudian dilanjutkan ditingkat Pusat.
Mereka adalah; Kristo Gideon Dimara dengan asal sekolah SMK YPK Bukit Zaitun Raja Ampat, Elisabet Sanadi dengan asal sekolah SMK YPK Bukit Zaitun Raja Ampat, Muhammad Ridwan Sarasa dengan asal sekolah SMA GUPPI Raja Ampat, Humaira Loji dengan asal sekolah SMA GUPPI Raja Ampat, Abdul Rasid Bugis dengan asal sekolah SMAN 4 Lilinta, Maryam Neta Mambraku dengan asal sekolah SMKN 2 Raja Ampat, Yeta Mergina Sawoy dengan asal sekolah SMAN 7 Raja Ampat, serta Frans Jemput dengan asal sekolah SMAN 4 Lilinta yang berhasil lolos proses verifikasi dan penentuan akhir tingkat pusat.
Enam dari siswa-siswi ini pun telah terpilih dalam Paskibraka tingkat Provinsi Papua Barat Daya, dimana salah satu siswi, yakni Elisabet Sanadi tidak ikut terpilih dikarenakan sakit dan telah kembali ke Waisai.
Kepada awak media, Kepala Seksi Ideologi Wawasan Kebangsaan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Raja Ampat, Adolpina Depo Manggaunan, SH menyampaikan rasa syukurnya atas seluruh proses yang telah berjalan, karena tahapan seleksi tingkat nasional tidaklah mudah dikarenakan harus berbadan sehat, tinggi ideal, seleksi Pengetahuan baris-berbaris (PBB), Tes Intelegensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan seleksi minat serta bakat.
“Telah 2 tahun saya tangani Paskibra dan bersyukur lewat usaha dan perjuangan, tahun ini bisa lolos tingkat pusat,” singkat Adolpina D. Manggaunan.
Frans Jemput sendiri adalah anak bungsu dari keluarga Alexander Jemput dan Penina Kapounon yang memiliki enam anak, dimana Frans Jemput lahir pada tanggal 22 Desember 2007. Domisili dari orang tua Frans adalah di Kampung Magei, Distrik Misool Barat, Raja Ampat. (SM14)