Manokwari – BKKBN kini berjuang keras menurunkan angka kematian ibu dan anak di Papua. Saat ini angka kematian ibu dan anak di Papua merupakan yang tertinggi di Indonesia.
“Kami masih berjuang keras untuk penurunan angka kematian ibu dan anak di Papua karena merupakan yang tertinggi di Indonesia,” ungkap Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, saat transit di ruang VIP Bandara Rendani Manokwari, Jumat (5/4/2024).
Tingginya angka kematian tersebut, menurut Hasto, kemungkinan karena sulitnya mengakses pelayanan kesehatan terutama di daerah pedalaman.
“Mungkin karena akses, kemudian mungkin kalau pendarahan di pedalaman untuk membawanya ke kota juga tidak mudah,” katanya.
Aspek budaya, menurut Hasto, juga berpengaruh terhadap tingginya angka kematian itu. Sebab ada budaya di Papua untuk transfusi darah tidak bisa menggunakan darah orang lain.
“Mungkin juga karena budaya, misalnya kalau transfusi darah tidak boleh dipakai oleh orang lain. Harus gunakan darahnya sendiri. Kemarin saya mendapat penjelasan itu di Nabire. Proses transfuai juga jadi masalah,” katanya.
Hasto berharap dengan gerakan percepatan penurunan angka prevalensi stunting, angka kematian ibu dan anak juga dapat ditekan.
“Mudah-mudahan dengan gerakan penurunan stunting sekaligus hamil yang sehat serta kematian ibu dan bayi diturunkan juga secara signifikan,” tukasnya. (SM)