MANOKWARI – Angka stunting di Kabupaten Manokwari merupakan yang tertinggi di Papua Barat. Karena itu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Manokwari diharapkan membuat kegiatan yang berkaitan dengan penanganan stunting.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan Kabupaten Manokwari sebagai ibukota Provinsi Barat mestinyya tidak harus mengalami masalah stunting lagi. Kabupaten Manokwari seharusnya sudah bergerak maju meninggalkan masalah-masalah kesehatan seperti itu.
“Angka stunting kita sekitar 6.000 lebih. Kemarin kepala dinas pertanian menyampaikan data itu kepada saya dan tersebar di beberapa distrik yang dekat juga dengan kota tetapi kelihatannya belum mampu untuk mengatasi masalah stunting,” kata Hermus pada penutupan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK tingkat Kabupaten Manokwari.
Hermus berharap Tim Penggerak PKK Kabupaten Manokwari ke depan punya rumah gizi untuk penanganan stunting.
“Tidak harus sewa tempat, tetapi ada yang menjadi model yang bisa dibangun dan didukung oleh Pemkab Manowkari supaya kita mampu membebaskan anak-anak kita dari masalah stunting di Kabupaten Manowkari,” imbuhnya.
Hermus juga berharap, secara organisatoris PKK menjadi organisasi yang mengakar di rakyat. Karena itu, PKK tidak boleh menjadi bunga Teratai yang tidak hanya tumbuh di permukaan.
“Harus mengakar. Atinya manfaat dari organisasi ini harus dirasakan juga oleh masyarakat kecil. Saya mengajak ibu-ibu semua pastikan organisasi ini bisa bertumbuh di lingkungan yang kecil juga. Organisasi paling kecil adalah Dasa Wisma. Pastikan Dasa Wisma harus bertumbuh. Kalau ini bisa efektif saya kira PKK menjadi organisasi yang mengakar dan mampu menjadi solusi dari setiap permasalah pembangunan di Kabupaten Manowkari,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Manokwari, Febelina Indou, menyampaikan angka stunting di Kabupaten Manokwari merupakan yang tertinggi di Papua Barat, sehingga penangannnya dilakukan secara khusus.
“Kami akan menindaklanjuti apa yang disampaikan Pak Bupati, kami akan segera bentuk Dasa Wsma dan bentuk Posyandu dan di dalam Posyandu kami akan bentuk rumah gizi,” ujarnya.
Menurut Febelina, setelah terbentuk, selama enam bulan berturut-turut akan diberikan makanan tambahan bagi anak-anak dengan asupan gizi dan nutrisi yang cukup.
“Saya belum tahu di distrik mana saja tetapi kami akan ambil datanya, sehingga kami tahu di distrik dan kampung mana saja. Ini akan jadi program prioritas PKK Kabupaten Manokwari dalam menangani stunting,” tandas Febelina. (SM7)
