MANOKWARI – Aparat Pengawas Internal Pemerintah APIP Kabupaten Manokwari mengambil langkah cepat dengan telah membentuk tim untuk menegahi pengaduan Oknum dokter terhadap Direktur Badan Layanan Usaha Daerah BLUD Rumah Sakit umum Manokwari.
APIP Kabupaten Manokwari sejauh ini telah bekerja sama dengan penegak hukum, seperti Kepolisian dan Kejaksaan dalam rangka mengurai dampak kesalahan administrasi hingga persoalan yang cenderung menjerat jajaran Pemerintah Daerah diranah Aparat Penegak Hukum atau APH.
Bupati Manokwari, Hermus Indou mengatakan telah menugaskan Inspektorat atau APIP Daerah untuk melakukan audit kinerja di BLUD Manokwari
Saat ini Inspektorat Daerah sedang melakukan tugas audit kinerja BLUD RSUD Manokwari” terang Bupati Hermus Indou kepada media ini.
Inspektur Kabupaten Manokwari, Khumaidi mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan menindak lanjuti Penugasan dari Bupati.
“Ia kita membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan” kata Inspektur, Khumedi, Selasa (21/9/2021).
Saat disinggung terkait kerja sama APIP dengan APH dalam penanganan aduan yang terjadi di Pemerintahan Daerah, ia menyebut hal tersebut mestinya didasarkan pada hasil pemeriksaan yang tengah dilakukan APIP
“Iya mestinya harus menunggu hasil pemeriksaan namun intinya nanti, sebab kita sedang menurunkan tim” ujarnya.
Sebelumnya Polda Papua Barat melalui Ditkrimsus mengatakan, terus mendalami dugaan pungutan liar (pungli) jasa polymerase chain reaction (PCR), terutama ditujukan bagi mereka yang akan melakukan perjalanan ke luar daerah.
Kapolda Papua Barat melalui Dirkrimsus, Kombes Pol Romylus Tamtelahitu, kepada Wartawan Senin (20/9/2021) mengungkapkan pihaknya mendapat laporan masyarakat tentang adanya pungli PCS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari.
“Kita sedang dalami soal pungutan jasa PCR di Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari bagi yang ingin melaksanakan perjalanan. Sudah ada 15 orang saksi yang diperiksa termasuk direktur dan bendahara di rumah sakit. Kita terus lakukan pendalaman bisa saja ada tambahan saksi,” kata Romylus.
“Polda memperhatikan persoalan ini sehingga akan dilakukan pendalaman oleh jajaran Ditkrimsus. Dari hasil pemeriksaan dana PCR bagi yang akan melakukan perjalanan, ada dana yang dibagikan ke beberapa perawat. Jajaran akan berupaya mengungkap secepatnya,” tambahnya. (SM)