Dari Patroli Keliling Sampai Mematikan Wifi, Saran Orangtua Pada Diseminasi Informasi P4GN

Kepala BNNP Papua Barat menyampaikan materi dalam diseminasi P4GN yang dilaksanakan di Kantor Lurah Amban. (Foto:SM)

MANOKWARI – BNNP Papua Barat menggelar diseminasi informasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba atau P4GN di Kelurahan Amban, Selasa (25/2/2020).

Hadir sebagai peserta dari instasi Pemkab Manokwari seperti Kesbangpol, Dinas Pendidikan, Puskemas Amban. Selain itu juga diundang RT/RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, relawan anti narkoba dan Kepala Polsek Amban.

Bacaan Lainnya

Kepala BNNP Papua Barat, Brigjen Pol. Setija Junianta dalam materinya menyampaikan masalah narkoba tidak dapat diberantas oleh BNNP saja, namun membutuhkan kerjasama semua pihak termasuk dari kelurahan. Hal ini, karena di Indonesia masalah narkoba sudah semakin mengkhawatirkan.

“Pimpinan kita Bapak Presiden menyampaikan rasa khawatirnya karena di Indonesia sudah darurat narkoba. Angka penggunaan narkoba di Indonesia sudah mencapai 2,40 persen artinya dari total jumlah penduduk Indonesia 4, 5 juta jiwa adalah pengguna narkoba, sesuai data tahun 2019 lalu. Ini sangat mengkhawatirkan,” beber Kepala BNNP.

Sedangkan untuk di Papua Barat, sebut Kepala BNNP telah mencapai angka 0,30 persen artinya sekitar 4 ribu lebih jiwa yang menggunakan narkoba.

“Ada sekitar 4 ribu lebih orang di Papua Barat yang menggunakan narkoba, artinya apa Papua Barat yang sebelumnya lampu hijau dari tahun ke tahun mulai mendekati kuning bahkan menuju ke merah,” paparnya.

Hal ini, harus menjadi tanggung jawab bersama, sehingga Ia harapkan dengan adanya diseminasi banyak masukan dan saran dari dinas, pihak bahkan masyarakat untuk bersama memberantas masalah sosial ini.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lurah Amban, Adi Septia Pramana menyampaikan terima kasih kepada BNNP Papua Barat yang mana dengan kegiatan yang dilaksanakan sangat bermanfaat terutama didaerah yang dipimpinnya.

Baca Juga:  Flobamora Manokwari, Papua Barat, Amflora dan PPF Galang Dana untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Ia menyampaikan, telah banyak masukan yang diterima bukan saja masalah narkotika namun saat ini yang sangat membahayakan juga adalah lem aibon/fox.

Diseminasi yang digelar selama 3 jam tersebut, mendapat banyak masukan dan saran yang mana masyarakat berharap agar adanya patroli keliling, sosialisasi berkelanjutan bagi siswa SD dan SMP di Amban terkait bahaya narkoba.

“Disalah satu sekolah SMP di Amban, siswa ada yang pura-pura minta ijin, namun langsung bolos untuk gunakan lem, guru-guru sudah tegur tapi  mereka langsung lari. Saran kami juga agar wifi yang ada di beberapa tempat kalau bisa ada batas waktunya sehingga anak-anak tidak pergi untuk gunakan wifi itu,” beber salah satu peserta diseminasi yang juga Ketua Komite SMP 19 Anggori.

“Jangan kita harap pemerintah saja untuk mencegah dan memberantas narkoba, namun kita sebagai orangtua juga ingat anak-anak merupakan tanggung jawab kita. Mari saling mengingatkan dan menjaga apalagi untuk anak kita papua. Karena kebanyakan yang kita lihat yang narkoba baik itu bandar maupun pengedar adalah anak papua,” ujar Yati, peserta diseminasi.

Diakhir Diseminasi, Kabid P2M BNN Papua Barat. Drg. Indah Perwitasi, SKG menyampaikan salah satu cara bagaimana seseorang tidak mudah terpengaruh dalam penyalahgunaan narkoba yakni menjaga hubungan dalam keluarga itu harus harmonis.

“Anak akan meniru apa yang orangtua lakukan, jika sering bertengkar anak bisa saja berkelakuan seperti itu. Maka itu, ajarlah yang baik bagi anak agar mereka bisa meniru, seperti doa bersama. Keluarga merupakan unit terkecil namun terkuat untuk membentengi anak dari bahaya penyalahgunaan narkoba,” pesannya. (SM)

Pos terkait