Dua Burung Endemik Raja Ampat Hasil Sitaan BBKSDA PBD, Dilepasliarkan di Hutan Warkesi

Kepala Seksi KSDA Wilayah I Waisai, BBKSDA Provinsi Papua Barat Daya, Oktovina Eryanan S.Hut saat membuka kandang untuk melepas-liarkan kembali burung endemik Raja Ampat hasil sitaan, Minggu (24/082025)

Waisai, Raja Ampat – Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah I Waisai kembali melepas-liarkan satwa endemik Raja Ampat hasil sitaan yang berhasil diamankan sebelum dibawa keluar tanah Papua melalui pelabuhan Sorong dengan menggunakan Kapal Pelni pada Jumat (22/08/2025) lalu. Dua satwa endemik yang dilepas-liarkan adalah Cenderawasih Merah dan Cenderawasih Botak.

Kepala Seksi KSDA Wilayah I Waisai, BBKSDA Provinsi Papua Barat Daya, Oktovina Eryanan S.Hut saat membuka kandang untuk melepas-liarkan kembali burung endemik Raja Ampat hasil sitaan, Minggu (24/082025)

Kepada awak media, Kepala Seksi KSDA Wilayah I Waisai, BBKSDA Provinsi Papua Barat Daya, Oktovina Eryanan S.Hut menjelaskan bahwa berbagai upaya untuk menjaga baik tumbuhan dan satwa endemik Raja Ampat telah terus digiatkan, salah satunya seperti menyita dan melepasliarkan kembali dua jenis burung endemik Raja Ampat yang kali ini dilepaskan kembali di hutan Warkesi, yang merupakan lokasi salah satu kampung binaan BBKSDA Provinsi Papua Barat, Kelompok Tani Hutan (KTH) Warkesi dimana merupakan tempat wisata pengamatan burung di Raja Ampat.

Bacaan Lainnya

Disampaikannya, KTH Warkesi telah memiliki kepedulian yang cukup tinggi untuk dua burung endemik ini, sehingga sebanyak 18 ekor dua burung endemik ini, yakni 12 ekor Cenderawasih Merah atau Red Bird of Paradise dan 6 ekor Cenderawasih Botak atau Wilson Bird of Paradise dilepas-liarkan kembali ke habitat aslinya.

 

“Hari ini kami bersama mitra Fauna Flora Indonesia dan Pengelola KTH Warkesi melepaskan kembali dua jenis burung endemik Raja Ampat, yaitu Cenderawasih Merah dan Cenderawasih Botak. Hal ini merupakan upaya kami untuk tetap menjaga kelestarian alam Raja Ampat, sehingga upaya-upaya kerjasama terus dikuatkan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dengan menjaga pintu keluar masuk, seperti Bandara dan Pelabuhan laut,” papar Oktovina Eryanan, Minggu (24/08/2025)

Baca Juga:  Penelitian Terbaru Ungkap Pola Pergerakan Pari Manta Karang di Raja Ampat

Ketua KTH Warkesi, Alfian Supoiyo, mengaku senang dengan kedatangan kembali dua burung endemik penghuni hutan Raja Ampat ini. Kedatangan 18 ekor burung surga ini, selain akan meningkatkan populasi dua jenis burung terancam ini, juga meningkatkan potensi lokasi-lokasi pengamatan burung baru di tempat yang dikelolanya ini. Dijelaskannya juga, terdapat 3 ekor betina dan 9 ekor jantan Cenderawasih Merah, serta 1 ekor betina dan 5 ekor jantan Cenderawasih Botak

“Mengucapkan terima kasih kepada BBKSDA Papua Barat Daya dan Mitranya, Fauna Flora Indonesia, telah melepaskan kembali burung-burung ini di habitat aslinya,” ucap Alfian Supoiyo. (SM14)

Pos terkait