MANOKWARI – Langkah Bupati Manokwari mengusulkan penutupan sementara bandara dan pelabuhan didukung oleh DPRD. Penutupan sementara untuk menghindari adanya warga dari luar yang sengaja “mencari aman” di Papua Barat.
Wakil Ketua DPRD Manokwari, Norman Tambunan, mengatakan, dirinya secara pribadi dan kedewanan mendukung langkan Bupati Manokwari yang mengusulkan penutupan sementara bandara dan pelabuhan. Sebab, sebelumnya dirinya juga mengusulkan hal itu kepada Pemkab Manokwari.
Menurutnya, virus Corona (Covid-19) sangat berbahaya karena jumlah kasusnya terus meningkat. Untuk itu, dia juga meminta Gubernur Papua Barat segera menutup sementara bandara dan pelabuhan.
“Supaya tidak terdampak hal-hal yang lebih luas lagi. Kan sementara 14 hari, bukan kita minta sampai tiga bulan atau empat bulan,” katanya, Kamis (26/3/2020).
Dia mengemukakan, penutupan sementara dimaksudkan untuk melihat perkembangan Covid-19 di Manokwari dan Papua Barat. Apalagi, sejumlah daerah di Provinsi Papua Barat juga sudah menutup sementara bandara dan pelabuhan.
“Jadi kalau bisa kita yang di ibukota provinsi disegerakan dulu. Ini kan sementara untuk melihat selama 14 hari sesuai standar yang OPD ini sampai di mana,” ujarnya.
Namun, dia juga meminta pemerintah menyiapkan segala sesuatu jika penutupan sementara bandara dan pelabuhan dilakukan. Yang terutama menjadi perhatian adalah bahan kebutuhan pokok.
“Jangan sampai stok kurang. Itu tugas kita bersama penyelenggara pemerintahan daerah,” tukas anggota Fraksi Golkar ini.
Dukungan juga diberikan Ketua Komisi A DPRD Manokwari, Masrawi Ariyanto. Menurut Masrawi, pihaknya mendukung langkah Bupati Manokwari yang mengusulkan penutupan sementara bandara dan pelabuhan ke Gubernur Papua Barat. Untuk itu, dirinya mendorong Gubernur Papua Barat untuk segera menutup akses penumpang di bandara dan pelabuhan.
“Sementara terkait logistik, bahan makanan dan sebagainya itu kan tetap bisa mengakses ke bandara dan pelabuhan. Jadi kebijakan bupati, DPRD sangat merespon positif dan mendukung,” ujarnya.
Dia berharap Gubernur Papua Barat mendengar aspirasi tersebut karena masyarakat juga sangat resah dengan belum ditutupnya akses bandara dan pelabuhan. (SM7)