WAISAI, RAJA AMPAT- Direktorat Manajemen Strategis Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melanjutkan pembahasan penyusunan Dokumen Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN) dan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) dalam Focus Group Discussion (FGD) ke-2 yang kali ini dilaksanakan di Aula Dolphin Cottage, Waisai, Rabu (10/8/2022)
Dalam arahan pembukanya, Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Raja Ampat, Wahab Sangadji menyampaikan bahwa progres atau perkembangan pembahasan dokumen RIDPN yang telah mencapai tahap kedua setelah FGD sebelumnya yang dilaksanakan 31 Maret lalu, dimana kali ini akan diintegrasikan dengan ITMP yang nantinya akan menjadi panduan hingga tahun 2025. Sehingga sumbangsih cemerlang dari para stakeholder hari ini sangat diharapkan dan dapat menjadi kebijakan hubungan kerjasama dengan daerah lain, panduan arah kebijakan yang berintegrasi, didukung regulasi dalam visi-misi pariwisata daerah, dan menjadi destinasi pariwisata kebanggaan nasional.
“Sehingga sumbangsih cemerlang dari para stakeholder hari ini sangat diharapkan,” ujar Wahab Sangadji.
Dua isu utama yang kemudian dibahas dalam FGD ke-2 ini adalah perumusan visi DPN Raja Ampat dengan pertimbangan beberapa isu strategis; Kelembagaan, Lingkungan, Masyarakat, Aksesibilitas, Tata ruang, Sarana dan Prasarana yang mengerucut pada tiga pilihan alternatif dengan karakteristik khusus adalah Geopark Kepulauan, Bahari, dan Konservasi. Lalu pembahasan hasil penilaian Daya Tarik Wisata pada 3 Key Tourism Area (KTA) dengan nilai tertinggi, yaitu Selat Dampier, Misool, dan Wayag. (SM14)