Green Youth Movement Angk. II BBKSDA Papua Barat, 20 Siswa-siswi Raja Ampat Turut Serta

Ketua Panitia Green Youth Movement Simpul Belajar BBKSDA Papua Barat, Provinsi Papua Barat Daya, Sandi Sianturi (tengah) saat mengarahkan kreativitas siswa-siswi peserta kegiatan GYM angk. 2 BBKSDA Papua Barat.

Waisai, Raja Ampat – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, kali ini melalui Kantor Seksi Konservasi Wilayah I Raja Ampat, kembali menyelenggarakan Green Youth Movement (GYM) dengan melibatkan siswa-siswi SMA/SMK dilingkup Kota Waisai yang dilaksanakan di Kantor Pusat Informasi Konservasi Alam, Waisai.

Informasi yang dihimpun awak media, Green Youth Movement (GYM) ini merupakan program pendidikan dasar gerakan lingkungan hidup yang menyediakan wadah bagi para generasi muda untuk bertukar pengetahuan dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Program ini diinisiasi oleh Institut Hijau Indonesia dan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Bacaan Lainnya

Program pendidikan Green Youth Movement (GYM) angkatan pertama telah selesai, ditandai dengan kegiatan wisuda pelantikan 1.992 Green Ambassador oleh Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada November 2023. Ibu Menteri LHK dalam pidato Wisuda program pendidikan Green Leadership Indonesia (GLI) angkatan ketiga memberikan tantangan perihal jumlah peserta didik GYM Angkatan kedua berkisar 10.000-20.000 orang. Hal tersebut menandakan bahwa Simpul Belajar untuk pendidikan GYM tidak hanya berasal dari UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saja, tetapi juga dapat melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten/Kota.

Diwilayah Provinsi Papua Barat Daya, kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan di Kota Sorong ini, kini diikuti sebanyak 20 Siswa-siswi kelas XI dari beberapa sekolah, diantaranya SMKN 2 Raja Ampat sebanyak 4 orang, SMAN 14 Raja Ampat sebanyak 4 orang, SMK YPK Bukit Zaitun sebanyak 4 orang, SMAN 1 Raja Ampat sebanyak 6 orang, dan SMK DKV Yanuraf Khidirraja sebanyak 2 orang. Kegiatan ini telah berlangsung selama 6 hari, dimulai dari tanggal 16 Juli 2024.

Baca Juga:  Incar Juara Bertahan Paritrana Award 2021, Bupati Raja Ampat Hadapi 9 Orang Penguji, 3 Orang Diantaranya Profesor

Ketua Panitia Green Youth Movement Simpul Belajar BBKSDA Papua Barat, Provinsi Papua Barat Daya, Sandi Sianturi menjelaskan bahwa GYM bertujuan untuk memfasilitasi tumbuhnya generasi muda sebagai pelopor dan duta lingkungan hidup dan kehutanan. Saat ini, green lifestyle mulai tumbuh di kalangan generasi muda di tengah dengungnya isu perubahan iklim, meskipun belum menjadi satu gerakan signifikan yang dapat menumbuhkan budaya ramah lingkungan dalam komunitas atau masyarakat, terutama untuk generasi muda.

“Kegiatan GYM ini mengusung konsep simpul belajar, dimana bentuk pendidikannya mengadaptasi sistem berjejaring, yaitu bentuk yang memusatkan pendidikan pada satu lokasi terpilih yang kemudian diakses oleh beberapa lokasi daerah berbeda di 38 Provinsi di Indonesia. Simpul Belajar berfungsi sebagai ‘ruang kelas’ untuk para peserta selama fase in-class berlangsung. Dengan sistem online ini, setiap simpul belajar akan mendapatkan praktik belajar-mengajar yang sama dan lebih efektif serta merata dalam waktu bersamaan sekaligus bisa saling berkenalan antar siswa lain dalam satu lokasi simpul belajar maupun berkenalan secara langsung dengan peserta dari provinsi lainnya,” papar Sandi Sianturi.

Menurutnya, keinginan generasi muda untuk berbuat konkret dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup mulai tumbuh sehingga perlu disediakan wadah untuk mewujudkannya. Green Youth Movement hadir untuk mengenalkan, menumbuhkan kesadaran, dan keterikatan siswa siswi terhadap isu perubahan iklim. Tujuannya, agar memperoleh gambaran terkait konsep utama gerakan yang akan dilaksanakan.

Lanjutnya, peserta yang telah menyelesaikan program pendidikan GYM akan diwisuda sekaligus dilantik sebagai Green Ambassador. Peserta akan dilantik secara langsung oleh Menteri LHK, beberapa peserta terbaik/terpilih akan di berangkatkan ke Jakarta, dan bagi peserta yang tidak mendapatkan kesempatan untuk wisuda di Jakarta tetap bisa mengikuti proses wisuda pada masing-masing simpul belajar.

Baca Juga:  Wisatawan Domestik Pecinta Bawah Laut Raja Ampat Jadi Target Utama Trip Wisata ini

“Sehingga kedepan, kami berharap agar sekolah-sekolah lebih tanggap dan mendukung kegiatan ini. Karena selain menambah pengetahuan siswa-siswi, juga meningkatkan wawasan, pola pikir dan kreativitas generasi muda Raja Ampat,” harap Sandi. (SM14) 

Pos terkait