Kampung Umur Panjang di Raja Ampat

Momen tegur sapa warga Kampung Salafen, Distrik Misool Utara, Raja Ampat.

SALAFEN, RAJA AMPAT  –  Bagaimana perasaan kita jika tiap hari dalam jeda keseharian diwaktu pagi, siang, petang dan malam didoakan agar selamat terus menerus saat bertemu dijalan dan pekarangan rumah? Tentunya bahagia dan bersyukur kan? Nikmati hal tersebut di salah satu kampung di Raja Ampat, tepatnya Kampung Salafen, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat.

Kampung yang mulai dibuka sekitar tahun 1971 ini, para warganya memiliki kebiasaan bertegur sapa bagi siapapun yang mereka temui, baik warga kampung sendiri maupun para tamu yang datang. Bahkan walaupun para tamunya itu hanya lewat dan hendak menuju Ibukota Distrik Misool Utara, yaitu Kampung Waigama, akan mendapatkan ucapan ‘selamat pagi’, ‘selamat siang’, selamat sore’, dan atau selamat malam’ tergantung momen waktu saat bertemu, sehingga mau tidak mau, akan saling membalas mendoakan keselamatan di hari itu.

Bacaan Lainnya

Salah satu tokoh adat Kampung Salafen, Agustinus Dai menjelaskan kebiasaan ini telah menjadi hal yang biasa dilakukan masyarakat Kampung Salafen. Dari anak-anak hingga dewasa bahkan para lansia pun akan saling mendoakan walaupun hanya sebatas duduk-duduk dihalaman rumah mereka. Terlebih susunan rumah di Kampung ini tertata apik sepanjang jalan utama yang membelah tengah kampung hingga didekat area perbatasan.

“Ini sudah jadi budaya kami, saling mendoakan. Terlihat gampang, tapi prakteknya susah. Makanya terus dilakukan menjadi biasa,” jelas Agustinus Dai kepada awak media, Senin (8/11/2021)

Baca Juga:  Wajah Baru Panun Paradise, Homestay Langganan Wisatawan Eropa

Hal ini diakui Fibrian Yusefa, seorang pegiat LSM yang sedang melakukan aktivitas di Kampung Salafen. Ia terkagum-kagum dengan kebiasaan warga Kampung Salafen ini yang dijumpainya sepanjang jalan utama. Dijelaskannya, walaupun dalam sehari telah bertemu berkali-kali orang yang sama, selalu saja bertegur sapa, minimal senyuman akan terus diberikan.

“Hal ini berbeda sekali dengan di kota-kota besar, jangankan salam dan tegur sapa, senyuman pun kadang tidak dibalas,” jelas Fibrian.

Hal ini yang membuat, kampung Salafen dijuluki kampung umur panjang. Hal sederhana namun tetap diingat setiap orang yang datang ke sini. (SM14)

Pos terkait