MANOKWARI – Untuk mengembalikan kejayaan Manokwari sebagai kota penghasil buah-buahan, setiap tahun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari melakukan pengembangan tanaman buah-buahan. Namun, keberhasilan upaya tersebut juga bergantung pada para petani.
“Tiap tahun ada, tahun ini juga ada pengembangan rambutan dan durian,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Andrew Pattikawa di ruang kerjanya, Rabu (6/1/2021).
Pada tahun 2020, kata Pattikawa, pengembangan tanaman buah-buahan tersebar di beberapa distrik yaitu Tanah Rubuh, Manokwari Selatan, Manokwari Utara, dan Sidey. Ada ribuan anakan tanaman buah-buahan yang disebarkan.
“Jadi kalau petani mereka tekun, tiga tahun itu sudah berbuah karena bibit yang diberikan hasil okulasi,” sebutnya.
Pada tahun lalu, kata dia, pihaknya menyebarkan anakan mangga sebanyak 2.700 pohon dan rambutan sebanyak 2.200 pohon. Pattikaawa berharap para petani merawat dan menjaganya agar tiga atau empat tahun mendatang sudah memberikan hasil.
“Kalau petani merawat dan menjaganya, tiga atau empat tahun sudah memberikan hasil yang banyak,” ujarnya.
Harapan itu disampaikannya karena kadang bibit yang dibagikan tidak dirawat, sehingga para petani justru membeli buah dari orang lain.
“Kita punya petani ini kadang-kadang sudah dikasih bibit tidak dirawat malah beli lagi buah dari orang lain. Padahal buah di Manokwari cukup mahal, tapi mereka belum melihat peluang itu,” ungkapnya.
Mengenai kualitas buah, tambah Pattikawa, jika berasal dari bibit unggul, pasti kualitasnya juga bagus. Sebab, dasar dari kualitas itu yakni bibit unggul.
“Dan bibit yang kita sebarkan kualitas unggul semua,” tandasnya. (SM7)