WAISAI, RAJA AMPAT – Telah menjadi komitmen pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat untuk mengatasi permasalahan gizi bagi ibu hamil (bumil) dan balita, dan hal ini disambut dengan berbagai inisiatif dan intervensi kebijakan oleh para pemangku kewenangan Pemda Raja Ampat. Hal iniilah yang mendorong Distrik Kota Waisai dan Puskesmas Waisai melaksanakan Pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis bahan makanan lokal di Kota Waisai, Selasa (05/09/2023)
Hadir mewakili Kepala Dinas Kesehatan untuk membuka kegiatan, Sekretaris Dinas Kabupaten Raja Ampat, dr. Enggelbert Wader mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Puskesmas dan Distrik Kota Waisai. Menurutnya, permasalahan gizi, khususnya gizi buruk dan Stunting di Raja Ampat memang diperlukan keterlibatan banyak pihak untuk bahu membahu menjaga kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang balita, dalam hal ini di Kota Waisai. Ia pun berharap, inisiatif yang dilakukan ini dapat ditiru oleh distrik-distrik lainnya di Raja Ampat dalam menangani permasalahan serupa.
“Kami sambut baik dan mendukung penuh inisiatif bersama ini. Saya harap nantinya menjadi role model yang dilaksanakan disetiap distrik untuk menghadapi permasalahan gizi di Raja Ampat,” harap Enggelbert Wader.
Dalam arahan singkatnya, Kepala Puskesmas Waisai, dr. Putu Rany Saonekawati menjelaskan bahwa pelatihan ini akan dilanjutkan dengan pendampingan kepada kurang lebih 51 peserta yang telah hadir mengikuti pelatihan selama kurang lebih 90 hari.
“Jadi panganan lokal ini ada disekitar kita, sehingga dengan pelatihan ini ibu-ibu diajari bagaimana membuat snack atau kudapan sehat,” jelas dr. Putu Rany Saonekawati.
Selanjutnya, dr. Enggelbert Wader bersama Kadistrik Kota Waisai, Alfred Edison Suruan S.STP dan Kepala Puskesmas Kota Waisai, dr. Putu Rany Saonekawati didampingi pimpinan OPD yang hadir serta para Lurah se-distrik Kota memberikan bingkisan PMT secara simbolis sebagai tanda dimulainya pelatihan PMT di Kota Waisai. (SM14)