MANOKWARI – Meski pelaku perjalanan mendominasi kasus terkonfirmasi Covid-19, namun Pemkab Manokwari belum berpikir untuk menutup penerbangan maupun pelayaran. Namun demikian, orang yang ke Manokwari hanya mereka yang ber-KTP Manokwari.
Plh. Bupati Manokwari, Edi Budoyo, menyebutkan, per 10 September 2020, sebanyak 144 orang di Kabupaten Manokwari terkonnfirmasi Covid-19. kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 144 kasus. Ini meningkat terus. Yang tadinya dari laporan pertama 125 kasus, sampai kemarin 144 kasus.
“Dari jumlah itu, 4 orang meninggal dunia, 89 orang dinyatakan sembuh, dan 55 orang masih dalam perawatan. Dan klaster yang mendominasi angka kasus terkonfirmasi Covid-19 ada klaster pelaku perjalanan,” sebutnya di Mansinnam Beach Hotel Manokwari, Jumat (11/9/2020)
Meski begitu, Pemkab Manokwari belum memikirkan untuk menutup penerbangan maupun pelayaran.
“Kita berhati-hati jika ingin menutup bandara dan pelabuhan. Jangan sampai justru penutupan atau lockdown nanti akan kembali ke masa-masa tiga bulan lalu yang menyulitkan kita semua. Itu dampaknya sangat luar biasa terhadap perekonomian di Kabupaten Manokwari,” tegasnya.
Akan tetapii, kata Budoyo, dirinya sudah menandatangani surat edaran untuk memperketat orang masuk maupun keluar Manokwari. Mereka yang boleh masuk ke Manokwari hanya mereka yang ber-KTP Manokwari.
“Tetapi dari luar sudah harus melakukan rapid test dan swab. Jadi memang betul-betul yang bersangkutan yang dari perjalanan itu sehat, jadi tidak diragukan lagi,” katanya.
Untuk yang keluar Manokwari pun, tambah Budoyo, akan diperketat lagi.
“Jangan sampai dari Manokwari sehat, keluar, kembalinya membawa penyakit. Jadi memang harus diperhatikan secara serius lagi, terutama klister-klaster perjalanan,” tandasnya. (SM7)