Musim Libur Nataru 2023-2024, Ini Strategi Kadisporaparekraf PBD Sambut Arus Wisatawan

Musim Libur
Kadisporaparekraf PBD, Yusdi N. Lamatenggo.

SORONG, PBD – Musim libur akhir tahun yang kerap menjadi salah satu puncak arus kedatangan wisatawan di Provinsi Papua Barat Daya ini, khususnya Kota Sorong dan Raja Ampat telah mulai diantisipasi oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisporaparekraf) Yusdi N. Lamatenggo. Hal ini dijelaskannya kepada awak media saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (21/12/2023)

Disampaikannya, melalui Rakornas Pariwisata se-Indonesia lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno telah menyiapkan kebijakan dan program dalam hal mengantisipasi libur nataru 2023-2024, yakni ‘Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia’, dimana; pertama banyak potensi Daya Tarik Wisata (DTW) di Indonesia dan pada musim liburan ini, dengan menargetkan wisatawan domestik untuk hanya berwisata didalam negeri, maka akan terjadi peningkatan PAD daerah masing-masing DTW. Kedua, peningkatan promosi objek wisata di timur Indonesia, dimana Menparekraf berharap keindahan alam daerah timur Indonesia yang telah diminati oleh wisatawan domestik dari daerah jawa dan sekitarnya semakin menjadi destinasi kunjungan dimasa liburan akhir tahun ini.

Bacaan Lainnya

Olehnya, berdasarkan arahan ini, khusus provinsi PBD, merupakan kesempatan yang harus disambut dengan baik. Sehingga kini, dirinya telah berkoordinasi melalui surat secara resmi kepada seluruh kabupaten-kota juga seluruh stakeholder pariwisata dalam lingkup provinsi PBD untuk bersama menggiatkan kampanye tagline ‘Bangga Berwisata di Indonesia’, khususnya dalam hal bersiap menyambut wisatawan dan memperlancar arus transportasi diseluruh DTW provinsi PBD.

“Kami telah menyurat kepada seluruh kabupaten kota dan berkoordinasi kepada seluruh stakeholder pariwisata untuk mengkampanyekan Bangga Berwisata di Indonesia, menyambut musim liburan nataru 2023-2024,” ungkap Yusdi Lamatenggo.

Lanjutnya, keamanan dan kenyamanan transportasi merupakan PR bersama, dimana aksesibilitas ini, baik darat, laut maupun udara harus menjadi fokus dan perhatian seluruh pihak. bahkan dalam hal ini, diutarakannya, pj. Gubernur provinsi PBD telah menugaskan dinas perhubungan PBD untuk meningkatkan koordinasi stakeholder terkait seperti bandara, DAMRI dan pelabuhan-pelabuhan agar pergerakan wisatawan baik dari PBD maupun menuju PBD aman dan lancar tanpa kendala. sehingga, akan meningkatkan semangat wisatawan domestik ini untuk berkunjung ke PBD.

“Walaupun ikonik wisata PBD adalah Raja Ampat, kesempatan kali ini kita juga akan mempromosikan semaksimal mungkin objek wisata alam lainnya yang tidak kalah menawannya, seperti Danau Framu, Danau Utter, Kali Kaca, Sungai Klauwgin, Sungai Sembra, dan keindahan alam lainnya yang tentunya akan diminati wisatawan minat khusus,” jelas Yusdi Lamatenggo. (SM14)

Pos terkait