RAJA AMPAT, Waisai, – Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati menekankan beberapa target prioritas dalam RKPD tahun 2022. Hal ini disampaikannya pada arahan awalnya dalam Musrenbang yang dilaksanakan di aula kantor BAPPEDA kabupaten Raja Ampat, Selasa (30/3/2021)
Sebelumnya, Kepala Bappeda kabupaten Raja Ampat, Abdul Rahman Wairoy menyampaikan hasil evaluasi 2016-2020 yang bersumber pada data dan informasi yang dihimpun oleh BPS kabupaten Raja Ampat. Dimana menurutnya, hasil evaluasi periode pertama ini akan menjadi acuan untuk RKPD tahun 2022. Dalam penyampaiannya, dalam rentang waktu 2016 hingga 2020, Rahman Wairoy mengakui sejumlah bidang belum mencapai target dan hasil optimal yang diinginkan, misalkan angka kemiskinan, bidang ketenagakerjaan, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), Rasio Gini, laju inflasi yang masih dipengaruhi oleh kondisi Sorong, laju pertumbuhan ekonomi yang telah mencapai nilai minus, hingga kondisi Stunting yang menimpa sejumlah generasi muda di beberapa kampung Raja Ampat.
“Tren-nya mengalami peningkatan dalam beberapa aspek penting masyarakat, hanya pada tahun 2020, dikarenakan Pandemi Covid-19 terjadi penurunan, baik persentase angka maupun nilainya. Kita semua tentunya berharap, khususnya lewat Musrenbang ini, 2022 nanti kearah tren positif kembali,” papar Kepala Bappeda Raja Ampat.
Mencermati hasil evaluasi ini, Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati menekankan kepada seluruh peserta Musrenbang, khususnya Pimpinan OPD dilingkup Pemda kabupaten Raja Ampat yang turut serta untuk mengalokasikan dan mengarahkan beberapa kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang menurutnya akan menjadi prioritas hingga tahun 2022, salah satunya adalah kondisi Stunting atau Kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama yaitu dengan target prevalensi stunting yang pada tahun 2020 ini berpersentase 56,11% menjadi 28.06% di tahun 2022 nanti. Lalu AFU pun menargetkan pertumbuhan ekonomi yang pada tahun 2020 ini ada pada angka -1.47 menjadi 3.90 pada tahun 2022.
“Dua hal ini menjadi fokus prioritas kita hingga 2020, khususnya Stunting ini. Harus disadari, selalu ada usaha dari Pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan, tidak mungkin keadaan tersebut dibiarkan, karena telah menjadi tanggung jawab sebagai pelayan publik untuk mensejahterakan masyarakat,” lanjut Bupati. (SM14)