WAISAI, RAJA AMPAT – Pelaku Usaha wisata Raja Ampat mengikuti kegiatan Fasilitasi Kegiatan Pemasaran Pariwisata Baik Dalam dan Luar Negeri yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat selama dua hari, yaitu tanggal 29 dan 30 November 2021.
Pelatihan yang dilaksanakan di Dolphin Cottage ini berfokus pada memberikan pemahaman pelaku industri wisata Raja Ampat tentang Digital Enterpreunership, Content Strategy, Promosi Digital, dan pengetahuan dasar Smartphonografi.
Pelaku industri wisata Raja Ampat yang terdiri atas pengelola objek wisata dan pemilik usaha wisata mengaku sangat terinspirasi dan mendapatkan pemahaman yang cukup baik tentang industri wisata yang semakin berkembang di era teknologi canggih ini. Salah satunya adalah perwakilan pengelola objek wisata Birdwatching dan Camping Ground Warkesi, Edwin Dawa. Ia mengaku banyak mendapatkan pengetahuan yang sebelumnya belum ia sadari tentang teknologi disekitarnya, khususnya smartphone yang sering ia gunakan. Ia berharap, kedepan pelatihan-pelatihan dan bimbingan seperti ini secara berkala diberikan kepada pelaku industri wisata Raja Ampat agar wisata Raja Ampat berkembang seiring perkembangan zaman.
“Banyak pengetahuan yang saya terima dalam waktu yang singkat ini. Saya harap pelatihan-pelatihan seperti ini terus ada agar kami terus termotivasi mengembangkan potensi milik kami,” ujar Edwin Dawa.
Sebelum menutup kegiatan, Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat, Yakobus Basongan, S.Sos mengucapkan selamat dan terima kasih atas partisipasi seluruh pihak, khususnya pelaku industri wisata Raja Ampat yang berperan aktif untuk membenahi diri dengan menambah pengetahuan, motivasi dan inovasi serta kreativitas untuk mengembangkan lagi pariwisata Raja Ampat mengikuti perkembangan zaman, sesuai arahan presiden Jokowi di era industri 4.0 ini.
“Kegiatan seperti ini cukup strategis karena berkaitan dengan pemasaran digital wisata Raja Ampat melampaui batasan-batasan yang dulu sering kita hadapi. Semoga apa yang sudah didapatkan, yaitu pengetahuan, motivasi dan inovasi ini dapat segera diimplementasikan dalam usaha wisata saudara-saudara,” tutup Yakobus Basongan. (SM14)
