MANOKWARI – Maraknya peredaran gelap narkoba di wilayah Papua Barat menjadi prioritas Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua Barat. Tidak hanya dengan penindakan, BNN juga secara rutin melaksanakan diseminasi informasi tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Kali ini, BNN Papua Barat mendatangi Ketua PHMJ GKI Klademak Sorong. Brigjen Pol. Monang Situmorang, S.H.,M.Si dalam paparannya menyatakan secara nasional Indonesia telah berstatus darurat narkoba. Kondisi tersebut sangat memungkinkan peredaran barang haram itu telah memasuki hingga ke pelosok desa seantero nusantara ini. Oleh karenanya, upaya memerangi peredaran narkoba tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan harus bersinergi dengan seluruh pihak termasuk peran tokoh agama.
“Bahaya penyalahgunaan narkoba telah menyebar ke semua lini masyarakat. Dari hal itulah sosialisasi bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika pada masyarakat perlu di tingkatkan. Tidak hanya melalui informasi seluler, pencegahan dapat dilakukan melalui khotbah dan kajian keagamaan, sebab orang memiliki iman yang lemah itu bisa menjadi potensi untuk adanya perdagangan dan perputaran narkotika yang luar biasa,” tutur Kepala BNN Papua Barat, Senin (21/9/2020).
Sejalan dengan itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Papua Barat, menambahkan bahwa selain proteksi dari segi keagamaan, tidak kalah penting juga yakni proses pengawasan yang harus dilakukan secara dini oleh pihak keluarga. Untuk menunjang hal tersebut, tentu para orang tua harus di perkaya dengan informasi tentang narkoba.
“Keluarga adalah benteng utama yang dapat mencegah anak–anak dari masalah narkoba. Pendidikan narkoba dalam hal ini maksudnya adalah para orang tua diharuskan mempunyai informasi dan pengetahuan yang luas tentang apa itu narkoba, jenis-jenis narkoba, dampak buruk narkoba bagi segala aspek kehidupan,” pesan drg. Indah Perwitasari, SKG. (SM3)
