SORONG, PBD – Wisata alam telah menjadi ciri khas wilayah kepala burung pulau Papua, namun kini telah dirintis sebuah objek wisata edukasi budaya Papua sekaligus melestarikan kekayaan adat istiadat dan kearifan lokal yang berlokasi di Aimas, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Ditemui awak media, pengelola objek wisata, Mitsi Wanma menjelaskan bahwa ia memulai dan menggeluti sektor wisata ini sejak tahun 2020 dengan diawali bisnis kerajinan tangan dan cinderamata khas Papua. Namun saat pandemi covid19 dan bisnisnya terancam gulung tikar, ia secara kreatif dan melihat potensi baru dengan berkembangnya media sosial, membuat studio foto outdoor dengan ornamen, baju, dan rumah adat khas Papua lengkap dengan penari-penari muda.
“Wisatawan yang datang kesini hampir mencapai 19ribuan orang, baik lokal maupun internasional. Mereka berfoto menggunakan kostum adat, menari bersama, dan kami persilahkan untuk cicipi makanan tradisional,” jelas Mitsi Wanma
Lanjut Mitsi, tersedia tiga paket yang ia miliki untuk wisatawan atau pengunjung yang datang. Yakni Paket Marasrisen, 70ribu/orang, lalu Paket Saswar, 250ribu/orang dan Paket Sopendo, 370ribu/orang. Ia secara konsisten menjaga orisinalitas bahan dan alat yang digunakan, walaupun kini beberapa hiasan, alat, maupun ornamen menggunakan bahan imitasi dikarenakan sumber aslinya yang berasal dari bahan alam yang dilindungi, namun secara estetik tidak mengurangi keindahan dan maksud dari alat maupu ornamen tersebut. Ia pun kini memiliki 11 staf terdiri atas pemuda-pemudi Papua yang bertugas sebagai penata rias, koki, penari dan fotografer.
“Rencana dan mimpi kami kedepan Rumah Etnik Papua ini akan menjadi Expo dan Pameran untuk wisata edukasi budaya Papua, agar tetap lestari hingga generasi yang akan datang,” harap Mitsi Wanma. (SM14)