MANOKWARI – Menyikapi aksi penolakan yang dilakukan warga Sowi Gunung, Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan, mengaku karena minimnya koordinasi antara Tim Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat dengan MRPB.
Dirinya mengaku kecewa atas tindakan yang dilakukan Tim Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat. Pasalnya, di sekitar Balai Pelatihan UMKM, terdapat pemukiman warga. Sehingga inisiatif yang di ambil adalah mengevakuasi para pasien tersebut ke Rumah Sakit Provinsi Papua Barat. Agar proses penanganan dapat dilakukan secar efektif dan efisien.
“Ini ada Miskomunikasi dari Satgas Provinsi dengan MRPB. Sehingga tadi saya datang dan sedikit emosi, kenapa sampai jadi begini. Kita juga harus pikirkan di belakang itu juga ada masyarakat lokal. Jadi kita fokuskan mereka semua di Rumah Sakit Provinsi, supaya ada penanganan yang baik dan jauh dari masyarakat,” jelas Demas, Jumat (17/4/2020).
Nantinya, belasan warga yang baru kembali dari Goa Makasar, Sulawesi Selatan itu, akan ditampung dan menjalani pengobatan yang intensif di Rumah Sakit Provinsi Papua Barat. Meski begitu, sejauh ini baru 2 orang pasien yang di evakuasi ke Rumah Sakit tersebut. Sisanya sementara menunggu hasil swab.
“Sudah kami pikirkan. Tadi saya sudah konfirmasi dengan Pak Gubernur, sebab di Rumah Sakit Provinsi sudah ada 150 buah tempat tidur. Baru 2, sedangkan yang rapid tesnya positif ada 11, tetapi menunggu hasil swabnya baru kita eksekusi lagi,” tambahnya.
Bupati memastikan, pasien yang dinyatakan positif ini bukan yang di demo oleh masyarakat beberapa waktu lalu. Meski begitu, dirinya membenarkan kalau pasien tersebut merupakan bagian dari rombongan yang mengikuti kegiatan di Goa-Makasar, Sulawesi Selatan.
“Bukan, yang itu sudah di pulangkan. Mereka ini yang dari Goa itu,” tutupnya singkat. (SM3)