MANOKWARI – Sebanyak tiga perusahaan atau badan usaha mendapat penghargaan dari BPJS Kesehatan Cabang Manokwari. Tiga perusahaan itu dinilai paling patuh membayar iuran BPJS, konsisten menggunakan aplikasi Edabu, dan mendaftarkan karyawannya 100 persen sebagai peserta program JKN-KIS.
Ketiga perusahaan yang mendapat penghargaan itu yakni PT Daewoo Bintuni, PT Medco Papua Hijau Selaras, dan CV Aditya Perkasa. Penyerahan penghargaan kepada ketiga perusahaan ini dilakukan dalam acara gathering media dan badan usaha dengan BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Senin (27/06/2022).
Pejabat Pengganti Sementara (PPS) Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Agreivy Mahreita Pakasi, mengatakan pada 6 Januari 2022 telah dikeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 yang menginstruksikan kepada 30 kementerian/lembaga dalam rangka optimalisasi program JKN-KIS di Indonesia dapat berjjalan dengan baik. Untuk itu, salah satu dukungan yang diharapkan BPJS Kesehatan dari pemerintah daerah dan badan usaha (BU) yakni dapat mendaftarkan penduduk dan karyawan 100 persen beserta anggota keluarganya.
Menurutnya, saat ini ada 695 badan usaha yang terdaftar di Kabupaten Manokwari. Dari jumlah badan usaha tersebut, jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 11.444 jiwa.
“Atas capaian yang telah diraih badan usaha, kami memberikan apresiasi dan penghargaan kepada badan usaha yang terbaik di mana mendaftarkan pekerja dan anggota keluarganya 100 persen, aktif dalam penggunaan aplikasi Edabu, dan rutin melakukan pembayaran iuran setiap bulan,” kata Pakasi.
Pakasi berharap capaian ketiga badan usaha itu dapat menjadi motivasi badan usaha lainnya untuk dapat meraih kesempatan menjadi badan usaha terbaik di tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, saat membuka kegiatan gathering media dan badan usaha dengan BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, Sekda Manokwari, Henri Sembiring, mengatakan garthering dan dialog interaktif penting untuk memberikan masukan yang mencakup hal-hal strategis sebagai bahan evaluasi dan perbaikan kinerja BPJS Kesehatan di Kabupaten Manokwari ke depan. BPJS Kesehatan melaksanakan konsep asuransi dengan memberikan pelayanan kesehatan, sehingga akan sangat membantu masyarakat.
“Dan diharapkan bisa menjangkau lebih banyak peserta yang dilayani oleh BPJS Kesehatan dan kualitas pelayanan juga harus lebih baik. Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab BPJS Kesehatan dan pemerintah pusat saja, tapi tanggung jawab bersama pemerintah daerah, badan usaha, dan pribadi. Maka gathering dan dialog interaktif ini penting untuk membahas integrasi kepesertaan JKN-KIS,” katanya.
Menurut Sembiring, dalam rangka mengoptimalkan pelayanan BPJS Kesehatan dan untuk mencapai persamaan pemahaman terkait program-program jaminan kesehatan dan menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan, maka tinjauan langsung ke lapangan perlu dilakukan. Banyak keluhan yang mungkin dihadapi warga terkait dengan keikutsertaan BPJS Kesehatan, sehingga dapat diketahui dan diambil langkah dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Dengan adanya pertemuan seperti ini, maka permasalahan mengenai layanan BPJS Kesehatan, baik di rumah sakit, Puskesmas, maupun masyarakat bisa dibicarakan bersama dalam dialog. Beberapa persoalan yang timbul di kalangan masyarakat dapat diselesaikan dengan baik. Saya harap melalui acara ini akan dapat menyamakan persepsi serta dapat menyelesaikan kendala-kendala terkait dengan permasalahan BPJS Kesehatan di lapangan. Keluhan terhadap pelayanan BPJS Kesehatan pasti ada, namun tetaplah berupaya, bekerja sama, dan berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk lebih meningkatkan optimalisasi pelayanan kesehatan di Kabupaten Manokwari,” tukas Sembiring. (SM7)
