Wabup Rengkung Ajak Semua Pihak Tekan Angka “Stunting”

Ilustrasi.

MANOKWARI SELATAN – Guna mengawal isu stategis dalam pembangunan keluarga seperti pengurangan angka stunting, kematian ibu dan anak serta penggunaan lem aibon, perlu sinergitas antara Pemerintah Pusat, daerah serta eleman masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Manokwari Selatan (Mansel), pada dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XXVI di Manokwari Selatan yang ditunjuk sebagai tuan rumah.

Bacaan Lainnya

Kepada wartawan, Wabup menyampaikan terdapat isu strategis dalam pembangunan keluarga yang harus diperhatikan seperti masalah kekurangan gizi sehingga mengakibatkan tingginya angka stunting atau gagal tumbuh pada usia balita.

“Pernikahan dibawah usia 15-19 tahun, juga menjadi faktor tingginya angka kematian ibu dan bayi serta perlunya penanganan para remaja yang menghisap lem fox,” jelas Wabup, Kamis (27/6).

Untuk menekan angka-angka tersebut agar tidak bertambah, Wabup mengharapkan partisipasi dan sinergitas dari seluruh elemen masyarakat termasuk perhatian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Papua Barat, untuk bersama-sama secara terencana melakukan program kegiatan guna mengatasi masalah tersebut.

“Pemerintah menyadari bahwa ketiga isu strategis yaitu stunting, menikah pada usia dini dan penggunaan lem fox akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di Manokwari Selatan, yang nantinya berdampak pada upaya pelaksanaan pembangunan secara menyeluruh. Sehingga perlu adanya sinergitas bersama baik pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulanginya,” tandas Wabup. (SM5)

Baca Juga:  Ketua PWI PB Desak Kapolres Mansel Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Wartawan

Pos terkait