Wujudkan Pariwisata Berkualitas, Dispar Raja Ampat Latih 30 Pemandu Wisata

Foto bersama para peserta dan narasumber serta pegawai Dispar Raja Ampat pada penutupan Pelatihab Pemandu Wisata, Rabu (08/10/2025)

RAJA AMPAT – Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat kembali melaksanakan Pelatihan Pemandu Wisata yang dilaksanakan di Kota Waisai, 6 – 8 Oktober 2025.

Untuk materi dilaksanakan di Penginapan Mercy sementara praktek lapangan di Spot Wisata Birdwatching and Camping ground atau Pengamatan burung dan Perkemahan KTH Warkesi.

Bacaan Lainnya

Sebanyak 30 peserta yang ikut berasal dari berbagai perwakilan sektor pariwisata, seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia(HPI) Raja Ampat, Kampung Wisata, Asosiasi Homestay, Kelompok Tani Hutan, Pengelola Objek Wisata, Kelompok Sadar Wisata(Pokdarwis), dan Pemandu Geowisata di Geosite-geosite UGGp Raja Ampat.

Dua narasumber dari Jogjakarta dihadirkan dengan background pengalaman sebelumnya adalah juri pada ADWI Kementerian Pariwisata, yang pada kontestasi berikutnya pun akan ikut serta kembali.

Kepala Dinas Pariwisata melalui Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Kerjasama, Stenly Rahman, dalam penutupan kegiatan menyampaikan terima kasih kepada peserta yang telah mengikuti dan menerima transfer ilmu dari narasumber selama kegiatan. Ia berharap ilmu yang telah didapatkan melalui pelatihan ini sedikit-banyak dapat diterapkan dilokasi maupun tempat masing-masing.

Stenly pun menambahkan, kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas SDM Pariwisata Raja Ampat ini rutin dilaksanakan tiap tahun oleh Dinas Pariwisata salah satunya adalah untuk menjawab tantangan perkembangan zaman khususnya sektor pariwisata ini, karena manajemen dan konsep wisata selalu berkembang diseluruh dunia. Sehingga kesempat ini pun dapat dimanfaatkan untuk membangun jejaring pengetahuan bersama yang aktif antar pelaku usaha wisata Raja Ampat dan umumnya di Indonesia.

Baca Juga:  Operasikan Perahu Pengumpul Sampah, BLUD UPTD KKP Raja Ampat Kumpulkan 2,2 Ton Sampah

“Grup Whatsapp telah dibentuk sehingga bisa dimanfaatkan untuk konsolidasi lebih lanjut, khususnya tentang SOP maupun etika berwisata,” ujar Stenly Rahman. (SM14)

Pos terkait