Pulau Fani, Raja Ampat – Dalam semarak perayaan menyambut HUT kemerdekaan RI ke-77 yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Provinsi Papua Barat bekerjasama dengan Lantamal XIV Papua Barat di Pulau Fani ini, juga digunakan Pj. Gubernur Provinsi Papua Barat, Paulus Waterpauw untuk ‘belanja masalah’ diujung serambi negeri ribuan pulau Kabupaten Raja Ampat.
Pulau Fani yang sering menjadi tempat persinggahan masyarakat Raja Ampat dari 4 Kampung disekitarnya, yakni Abidon, Dorekar, Rutum dan Reni mendapatkan perhatian Paulus Waterpauw setelah perbincangannya dengan Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam di sela-sela rangkaian kegiatan di Pulau Fani. Mengajak serta Orideko Burdam, Paulus Waterpauw mengkonfirmasi langsung berbaga kendala dan permasalahan yang dialami masyarakat 4 Kampung ini, seperti ketersediaan air bersih, akses pendidikan, pelayanan kesehatan, jaringan komunikasi, hingga berbagai bantuan keuangan, seperti BLT, Tangan Kasih, dll.
Hal ini dibenarkan Orideko Burdam. Menurutnya, sarana prasarana pendukung kehidupan masyarakat masih menjadi kendala utama, khususnya masyarakat di pesisir utara, terlebih diujung negeri ini. Sehingga dihadapan Pj. Gubernur Papua Barat, ia telah menjelaskan beberapa kebutuhan dasar yang menjadi kebutuhan utama masyarakat 4 Kampung ini.
“Untuk sumber air bersih, nanti ada pembahasan lebih lanjut bersama prasarana pendukung dasar lainnya. Sehingga nanti jelas, mana kewajiban atau porsinya provinsi, kabupaten dan pihak desa sendiri,” jelas Orideko I. Burdam kepada awak media secara terpisah.
Lebih lanjut, diijelaskan Paulus Waterpauw kepada awak media pasca pengibaran 77 bendera merah putih yang ditancapkan di pantai Pulau Fani dan dilanjutkan pembentangan 77 meter bendera merah putih, selain tujuan utama menghadirkan negara diserambi perbatasan negeri ini, kunjungannya bermaksud untuk ‘belanja masalah’, yakni melihat langsung permasalahan ditengah-tengah masyarakat, lalu mengumpulkannya, kemudian memberikan solusi terbaik sesuai kebutuhan masyarakat. Apalagi momen peringatan kemerdekaan ini dirasakannya adalah momen tepat mengingatkan kedaulatan NKRI bagi masyarakatnya.
“Tadi sudah saya bicarakan dengan pak Wakil Bupati, bersama kepala distrik, bahwa memang masih ada 1 kampung yang memerlukan air bersih. Lalu sudah ada bantuan tangan kasih, resmi dari Pemerintah senilai 3,6juta Rupiah. Targetnya tahun ini harus bisa dirasakan langsung masyarakat. Mekanismenya ini akan kami bahas di provinsi dan kabupaten untuk kerjasama dengan perbankan,” jelas Paulus Waterpauw. (SM14)