Dirjen Bimas Kristen Harap Persidangan Umum ke-XII GPKAI Rumuskan Arah dan Kebijakan Pelayanan ke Depan

Manokwari – Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) melaksanakan persidangan umum, 16-19 Juli 2024. Persidangan umum ke-XII itu diharapkan dapat merumuskan arah dan kebijakan pelayanan GPKAI lima tahun ke depan.

“Persidangan umum ke-XII menjadi momen dan forum penting untuk merumuskan arah dan kebijakan pelayanan GPKAI ke depan,” ujar Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama, Jeane Marie Tulung, saat membuka persidangan umum ke-XII GPKAI di Manokwari, Selasa (16/7/2024).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, Papua Barat memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa, namun masih banyak persiapan yang dihadapi jemaat dan masyarakat seperti masalah ekonomi, kemiskinan, dan stunting serta kelompok rentan.

Masalah-masalah tersebut harus juga menjadi perhatian gereja. GPKAI yang sudah eksis selama 71 tahun diharapkan memainkan peranan penting dalam pembangunan di Papua Barat.

“GPKAI dapat membantu masyarakat Papua dan Indonesia untuk keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat yang juga adalah jemaat kita,” katanya.

Pj Gubernur Papua Barat melalui Asisten III Sekda Papua Barat, Otto Parorongan, mengatakan persidangan umum ke-XII GPKAI merupakan momen strategis untuk melaksanakan pemilihan dan pelantikan Ketua Umum Majelis Umum GPKAI 2024-2029.

Selain itu, membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga GPKAI, penguatan kapasitas organisasi, pemberdayaan para pemimpin GPKAI, pengembangan potensi gereja, dan perluasan kerajaan Allah melalui program-program strategis.

“Karena itu, manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk merealisasikan visi-misi, tujuan, dan strategi untuk kemajuan pelayanan GPKAI,” ujarnya.

Di samping itu, lanjutnya, melalui momentum lima tahunan tersebut para hamba Tuhan dapat berinteraksi dan bertukar pikiran seputar perkembangan pelayanan di daerah masing-masing.

Baca Juga:  Dorong Peningkatan Pelayanan, GPKAI Gelar Temu Nasional Kaum Bapak di Biak Numfor

“Secara khusus berkaitan dengan berbagai isu strategis yang berpengaruh terhadap pertumbuhan gereja,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait