MANOKWARI – Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Manokwari kemarin melakukan rapid test terhadap keluarga dari dua warga yang dinyatakan positif COVID-19. Tim dari gugus tugas juga melakukan contact tracing (penelusuran) terhadap keluarga atau warga lain yang kemungkinan sudah melakukan kontak dengan dua warga positif tersebut.
Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Manokwari, Marthen Rantetampang, mengatakan, pihaknya baru melakukan rapid test terhadap keluarga dari dua warga itu karena masyarakat sekitar terlebih dahulu diedukasi. Itu karena adanya stigma di masyarakat terkoat COVID-19.
“Tadinya karena stigma yang tinggi, maka tempat dan masyarakat disiapkan terlebih dahulu. Mereka siap terima kami tidak ketika kami turun dengan kondisi siap dengan APD dan segala macam,” ujarnya di Gedung Wanita Manokwari, Senin (20/4/2020).
“Mereka mungkin bukan menolak kami, tapi persepsinya berbeda dengan keluarga atau masyarakat yang ada di situ. Makanya semuanya harus dipersiapkan karena stigma itu yang terlalu tinggi,” sambungnya.
Menurutnya, sebelum turun melakukan rapid test terhadap keluarga dari dua warga itu, sudah sejak tiga hari lalu pihaknya melakukan persiapan. Itu untuk memastikan siap tidaknya masyarakat bila tenaga medis turun ke lokasi.
Untuk keluarga atau warga yang kemungkinan sudah melakukan kontak dengan keduanya, Rantetampang meminta untuk terbuka.
“Makanya, stigma itu harus dihilangkan. Ketika tidak ada stigma atau diskriminasi lagi, orang akan dengan rela datang ke tenaga kesehatan untuk menyampaikan kondisi dan riwayat perjalanannya,” ujarnya.
Dia mengatakan, masyarakat harus bisa menerima kondisi saat ini serta mendorong dan memotivasi orang-orang yang baru melakukan perjalanan dari daerah merah untuk melaporkan diri ke pelayanan kesehatan atau posko gugus tugas. Sebab, lebih cepat melapor lebih baik.
“Karena jika ada kecurigaan bisa langsung mengambil tindakan pengobatan atau dilakukan rapid test atau langsung (pemeriksaan) swab,” katanya.
Diimbaunya kepada keluarga atau masyarakat yang sudah melakukan kontak dengan dua warga itu untuk segera melaporkan diri ke petugas kesehatan atau ke posko gugus tugas.
Sesuai informasi, tambahnya, keluarga salah satu warga yang positif terdiri dari istri dan dua anaknya. Sedangkan satunya lagi belum diketahui.
“Yang satunya saya belum tahu. Ini baru mau turun untuk contact tracing. Setelah dapat dua, kita harus melakukan contact tracing dengan keluarganya mana-mana saja. Bisa pun akan berkembang jadinya. Keluarga ini dia kontak dengan siapa, dia pernah ketemu dengan siapa. Itu pun akan kami tracing nanti untuk memperlebar mana kala memang aksesnya atau interaksinya semakin kuat maka bisa jadi kita dapat info dari situ,” tukasnya. (SM7)