Waisai, Raja Ampat – Pertemuan singkat dalam rangka meningkatkan sinergi terkait pengamanan pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Raja Ampat yang dipimpin oleh Sekda Raja Ampat, Dr. M. Yusuf Salim M.Si diselenggarakan, Selasa (26/11/2024) malam.
Berbagai informasi terbaru dan proses-proses teknis dan nonteknis dibahas dengan mendalam serta opsi-opsi antisipasi jika terjadi kendala yang ditemukan pada saat sebelum hingga sesudah pelaksanaan dibahas oleh seluruh perwakilan tim perwakilan yang diundanng, seperti diantaranya pihak kepolisian dan TNI, juga pemerintah provinsi Papua Barat Daya dan Kabupaten Raja Ampat.
Diantaranya seperti penyampaian Kapolres Raja Ampat, AKBP. I Gusti Gede Raka Mertayasa, S.IK, yakni mengenai logistik Pilkada yang telah 80% sudah dilokasi yang disiapkan, dan seluruh logistik besok pagi akan berada di TPS yang telah ditetapkan dan disiapkan. Juga Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah siap monitor seluruh tahapan. Lanjutnya, malam ini akan dilaksanakan patroli besar hingga besok subuh dilanjutkan jam 7 pagi dengan pendampingan dan patroli di TPS-TPS, dimana semua ini agar langsung mendapatkan informasi in-time dan langsung ditempat.
Berikut, Dandim 1805 Raja Ampat, Letkol Czi. Tri Wibowo Angga Astono menjelaskan bahwa 120 personil Kodim 1805 Raja Ampat dan tambahan 25 personil dari Yonzipur, seluruh personil akan siap mendukung bersama Polri dan Pemda Raja Ampat. Ia menambahkan agar pertimbangan kondisi cuaca dan akses mobilitas terus diperhatikan seluruh pihak pengamanan.
Perwakilan Pemprov PBD, Kadisporaprekraf PBD, Yusdi N. Lamatenggo, menyampaikan sejumlah arahan langsung Pj. Gubernur PBD, yakni pertama mengenai logistik harus sudah terdistribusi dengan baik. Kedua, keamanan dan situasi kondusif harus terus dipertahankan. Ketiga, netralitas ASN harus terus dipantau, karena hal ini adalah ‘riak-riak’ yang selalu mengganggu pelaksanaan Pemilu. Keempat, kepatuhan peraturan pemilu agar pelaksanaan berjalan baik. Kelima, partisipasi masyarakat harus dipastikan tersalurkan dengan baik, khususnya bagi disablitas. Keenam, potensi kecurangan terus dipantau dan diperhatikan. Ketujuh, tim pengamanan harus siap responsif dengan masalah-masalah yang kerap terjadi didaerah kepulauan. Kedelapan, pelaksanaan yang transparan dan akuntabel harus menjadi acuan.
“Mari bersama berdoa dan berharap agar pelaksanaan Pilkada di Raja Ampat, berjalan lancar dan aman, serta tidak terjadi PSU,” tutup Sekda Raja Ampat. (SM14)