PBD, Kabupaten Sorong – Pada pelaksanaan rembuk stunting di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, selain dilakukan pengukuhan bapak dan bunda asuh anak stunting, ada beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan.
Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai wujud komitmen Pemkab Sorong dalam percepatan penurunan stunting di wilayah itu.
Kepala BKKBN Perwakilan Papua Barat, Philmona M. Yarollo, mengatakan selain pengukuhan bapak dan bidan asuh anak stunting, juga ada deklarasi dan penandatanganan komitmen bersama dalam penanganan percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem yang disampaikan deklarasi oleh Plt Sekda Kabupaten Sorong selalu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Forkopimda, Ketua TP PKK, termasuk TPPS dan Gubernur Papua Barat Daya serta Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Selanjutnya ada pemberian makanan bergizi secara sumbolis kepada lima balita stunting sebagai tanda dimulainya intervensi pencegahan dan penurunan stunting oleh bapak dan bunda asuh anak stunting di 30 lokus stunting yang telah ditetapkan Pemkab Sorong.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Sorong, Yan Piet Mosso, mengatakan Pemkab Sorong berkomitmen menurunkan angka stunting di wilayahnya, dengan mengalikasikan anggaran untuk mendukung pelaksanaanya ke sejumlah perangkat daerah terknis yang sudah menjadi tugas dan tanggung. Selain itu, menetapkan target penurunan angka stunting dari 23,7 persen menjadi 19 persen di tahun 2023.
Sedangkan untuk tahun 2024, Pemkab Sorong menargetkan juga nenargetkan penurunan angka stunting 4,7 persen atau maksimal turun menjadi 14 persen sesuai target nasional.
Sementara, Kepala BKKBN Perwakilan Papua Barat, Philmona M. Yarollo, juga menyampaikan materi tentang mekanisme pemberian makanan tambahan kepada anak stunting.
“Juga pemberian materi tentang pengelolaan dana sebagai kontribusi bapak dan bunda asuh,” ujar Yarollo.
Pada kesempatan itu, Yarollo juha mengapresiasi Pemkab Sorong yang telah menetapkan 30 lokus stunting di wilayah itu.
Dengan penetapan itu, penanganan akan lebih terarah dan fokus.
“Ini juga butuh kerja bersama, gotong royong lintas sektor,” tukasnya. (SM)