Waisai, Raja Ampat – Dalam Apel yang dilaksanakan dilapangan pantai WTC Raja Ampat sebagai puncak acara perayaan peringatan hari jadi ke-21 Pemda Raja Ampat, Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, atau yang akrab disapa AFU, menyampaikan refleksi atas perjalanan masa pemerintahannya selama dua kali periode menjabat sebagai orang nomor satu ditanah para raja, dalam amanat yang disampaikannya, Sabtu (11/05/2024)
Secara umum, dijelaskan AFU, bahwa data indikator pencapaian visi misi pembangunan di Kabupaten Raja Ampat untuk masa 2021–2023 dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus meningkat dari 64,69 menjadi 66,00, IPM ini diukur dari 3 dimensi yakni umur panjang dan sehat, pengetahuan serta kehidupan yang layak. Sedangkan untuk Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2023 adalah sebesar 1,55 persen.
Adapun Persentase penduduk miskin Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2023 adalah sebesar 16,76 persen, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 17,32 persen. Garis kemiskinan Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2023 meningkat sebesar 19,86 persen dibandingkan tahun 2022, mencapai Rp 557.107,00 per kapita per bulan. Hal ini disebabkan oleh dampak pandemic covid-19 yang hampir meruntuhkan seluruh sendi-sendi perekonomian Indonesia, bukan hanya di Kabupaten Raja Ampat. Implikasinya adalah mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Raja Ampat yang pada tahun 2023 meningkat menjadi 3,97 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 3,91 persen.
Namun menurut AFU, indikator pengangguran terbuka ini telah terjawab dengan disetujuinya formasi CASN dan P3K sebanyak 5.437 orang untuk Kabupaten Raja Ampat, dengan rincian CPNS tenaga Kesehatan sebanyak 86 orang, CPNS teknis sebanyak 1.913 orang, PPPK Guru sebanyak 362 orang, PPPK tenaga kesehatan sebanyak 879 orang dan PPPK teknis sebanyak 2.197 orang. Angka ini dijelaskan AFU merupakan jumlah formasi terbanyak untuk Kabupaten Kota di Tanah Papua.
Selain itu, penyerapan angka angkatan kerja, selain pada sektor pemerintahan, kesempatan untuk berkarir pada TNI- polri untuk formasi OTSUS juga terbuka lebar, tercatat untuk tahun 2020 bintara Polri OAP 66 casis, sedangkan untuk tahun 2021 sebanyak 155 casis bintara dan 3 casis untuk tamtama yang lulus di tahun yang sama. Selain itu kesempatan terbuka untuk TNI AD dan AL. Tercatat dalam rentang waktu 2 tahun terdapat 4 putra OAP yang lulus, 1 diantaranya telah bertugas di POS AL Wasai, sedangkan 3 lainnya masih sedang dalam pendidikan.
Dalam hal pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, AFU menjelaskan bahwa Kawasan Raja Ampat telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan Global Geopark oleh UNESCO pada tanggal 24 Mei 2023 di Paris, Prancis. Dan piagam penghargaannya telah diserahterimakan kepada pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat pada 10 September 2023 lalu di Maroko. Pencapaian ini, menurutnya adalah bukti komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi keanekaragaman hayati sebagai penopang ekonomi masyarakat secara lestari dan berkelanjutan.
Untuk kunjungan wisatawan ke Raja Ampat puncaknya adalah di tahun 2019 sebanyak 22.285 domestik dan 24.090 wisatawan mancanegara per tahunnya, namun kunjungan tersebut mengalami penurunan hingga hanya 5 ribuan wisatawan selama masa pandemik per tahun. Di tahun 2023 lalu trend positif kunjungan bergerak pulih dan tercatat 20.273 untuk total wisatawan yang berwisata ke Raja Ampat.
Dalam hal bidang Pendidikan, AFU menjelaskan bahwa penerapan kurikulum merdeka di Kabupaten Raja Ampat telah mendorong pemerintah melakukan pembinaan guru melalui Program Guru penggerak (PKP), dari 3 angkatan yang ada, dan telah ada 36 orang guru yang telah dinyatakan berpredikat sebagai guru penggerak. Disamping itu program beasiswa telah gencar dibuka untuk strata 1 dan Program pascaarjana. Program ini ditandai dengan MoU pimpinan Lembaga seperti IAIN Sorong, Unimuda, Unhas, STPN, Universitas Proklamasi 45 dan lain sebagainya.
Dalam hal bidang kesehatan, melalui kerjasama yang efektif antara pemerintah dan berbagai lembaga, Pemda Raja Ampat telah mendapat penghargaan UHC (Universal Health Coverage) Award, atas keberhasilan pemerintah dalam mendukung penyelenggaraan Program jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan persentasi cakupan 124.41% di akhir tahun 2023. Persentasi ini tentu akan terus bertambah. Hal ini menjadi pertanda pemerintah daerah memastikan bahwa setiap warga Raja Ampat memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas.
Dalam bidang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, sebagai daerah pionir dalam memberikan perlindungan sosial ketenagakerjaan bagi pekerjanya melalui Perda, Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat per tahun 2024 telah memberikan kuota perlindungan kepada masyarakat sebanyak 23.000 pekerja rentan, dimana telah sebanyak 2.566 aparat kampung yang terdiri dari perangkat kampung, RT/RW, Linmas dan Bamuskam. Dan untuk data per tahun klaim yang dibayarkan 54,54 Milyar rupiah dengan rincian klaim yaitu Jaminan hari tua (JHT) total klaim sebanyak 3.318 klaim dengan jumlah anggaran 54.38 Milyar rupiah. Sehingga tidak heran, bilamana Pemerintah Pusat memberikan penghargaan juara 1 terbaik, sebanyak 3 kali berturut-turut. Sebagai bukti keberhasilan pemerintah daerah dalam memberikan jaminan sosial bagi warga masyarakatnya
Dalam bidang Pengawasan, menurut AFU, sejak tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Raja Ampat telah menerapkan SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan) yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga ke pertanggungawaban. Setelah BPKP RI melakukan evaluasi, kabupaten Raja Ampat menjadi satu-satunya pemerintah daerah se-tanah Papua yang meraih level 3, yang berarti para aparatur Negara telah mampu mendefenisikan kinerja dengan baik dan relevan. APIP senciri mampu meningkatkan fungsi pengendalian sehingga berada pada level kematangan (maturitas) SPIP yang efektif, handal dalam pelaporan serta patuh pada ketentuan regulasi yang berlaku.
Dalam bidang Pengembangan Sumberdaya Aparatur, AFU menyampaikan bahwa saat ini oleh Komisi Aparatur Sipil Negara sedang mengembangkan Sistem merit, sebuah sistem yang menilai kinerja pegawai berdasarkan prestasi dan kontribusi yang diberikan. Dan hal yang membanggakan adalah Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melalui BKPSDM telah mengikuti evaluasi atas penilaian tersebut dan berhasil mendapat predikat B, dimana penilaian ini telah menjadikan Raja Ampat sebagai satu-satunya pemerintah daerah yang memperoleh predikat dengan nilai tersebut.
Dalam bidang pengelolaan Keuangan, AFU menjelaskan bahwa Kabupaten Raja Ampat telah berhasil meraih opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK sebanyak 9 kali berturut-turut, sebuah prestasi yang mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam hal penyajian dan penyusunan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Dalam pembangunan Infrastruktur, menurut AFU, Pemda Raja Ampat telah membangun dan meningkatkan berbagai fasilitas umum, pendidikan, kesehatan, jaringan listrik dan telekomunikasi serta rumah ibadah. Kesemuanya itu tidak hanya mendukung kehidupan sehari-hari tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi perikanan dan kepariwisataan serta konektifitas antar wilayah. AFU pun menambahkan, bahwa khusus untuk program Raja Ampat terang di tahun 2024 ini akan di bangun lagi 15 titik pembangkit listrik yang tersebar di beberapa kampung, sehingga target penyediaan jaringan listrik untuk 117 kampung dapat segera terwujud.
“Pencapaian-pencapaian ini telah membawa paradigma baru bagi kita Raja Ampat. Raja Ampat yang selama ini telah dikenal menjadi destinasi wisata selam dunia, kini mendapat lirikan dari Pemda lain, untuk menjadikan Raja Ampat sebagai benchmark atau lokus studi tiru untuk mendapat sharing atau success story. Sehingga kita juga tidak boleh melupakan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sebagai identitas yang harus dilestarikan,” pesan AFU. (SM14)