Manokwari – Angka prevalensi stunting di provinsi Papua Barat tahun 2023 mengalami menurunkan dibanding tahun 2022. Penurunan mencapai 5,2 persen.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat, Philmona Maria Yarollo, mengatakan pada tahun 2022, angka prevalensi stunting Papua Barat 30 persen. Namun di tahun 2023 angka itu mengalami penurunan menjadi 24,8 persen atau mengalami penurunan 5,2 persen.
Menurutnya, Papua Barat merupakan provinsi yang mencatat penurunan terbesar kedua setelah provinsi Nusa Tenggara Barat yang mencatat penurunan sebesar 8,1 persen.
Dikatakan Yarollo, penurunan angka prevalensi stunting tercapai karena komitmen dan kerja bersama semua pihak pada tahun 2023.
“Pada tahun 2023 ada komitmen luar biasa dari pemerintah daerah melalui inovasi program yang dilaksanakan pemerintah daerah dan melibatkan semua perangkat daerah baik di provinsi maupun kabupaten/kota, sehingga kita mengalami penurunan yang sangat signifikan. Ini luar biasa dan Papua Barat merupakan provinsi urutan kedua yang penurunannya signifikan,” ungkap Yarollo kepada wartawan di kantornya, Jumat (22/3/2024).
Meski begitu, menurut dia, baru angka prevalensi stunting tingkat provinsi yang disampaikan kepada BKKBN Papua Barat.
Untuk capaian di setiap kabupaten belum disampaikan, sehingga belum diketahui kabupaten mana saja yang angka prevalensi stunting tahun 2023 mengalami penurunan. (SM7)