Berharap Pertolongan Tuhan Dijauhkan dari Virus Corona, FKUB Gelar Doa Bersama

Doa bersama yang dilaksanakan di depan Pasar Sanggeng Manokwari oleh FKUB Papua Barat, terlihat pengendara baik roda dua maupun empat berhenti turut mendoakan agar Papua Barat terhindar dari wabah Virus Corona. (Foto:SM3)

MANOKWARI – Selasa (7/4/2020), Sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umaat Beragama (FKUB) Provinsi Papua Barat menggelar aksi doa bersama agar terhindar dari wabah virus Corona.

Aksi yang dipusatkan di depan pasar tingkat sanggeng itu menarik simpati masyarakat yang melintasi ruas Jl. Yosudarso. Nampak masyarakat terhenti sejenak dan bersama-sama dengan para tokoh lintas agama, memanjatkan doa kepada Sang Kuasa.

Bacaan Lainnya

Ketua FKUB Provinsi Papua Barat, Pdt. Zadrak Simbiak, mengatakan aksi doa bersama ini akan terus di lakukan 2 hari dalam sepekan pada pukul 12.00 WIT. Hal ini merupakan kesepakatan bersama dengan pemerintah daerah, yang bertujuan agar Tuhan Sang Pencipta, dapat menghindarkan umat manusia dari segala bentuk wabah penyakit yang ingin merusak tatanan kehidupan manusia.

Kata Simbiak, segala bentuk tindakan yang di lakukan harus dibarengi dengan niat dan pendekatan iman kepada Sang Pencipta. Sebab, kehidupan manusia di muka bumi ini di atur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Aksi ini kita lakukan sesuai kesepakatan bersama dengan pemprov Papua Barat. Ini akan kami lakukan seminggu dua kali yakni hari Senin dan Kamis pada jam 12 tepat, yang di tandai dengan bunyi sirine. Semua tempat yang punya sirine nanti bisa di bunyikan dan semua orang bisa berhenti sejenak untuk kita berdoa. Kita tidak bisa bekerja tanpa berdoa. Kita berdoa supaya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat menghalaukan virus corona ini dari kita semua,” ujar Pdt. Zadrak.

Baca Juga:  Kontingen Pesparawi Papua Barat Telah Tiba di Jogjakarta

Disaat bersamaan, Pdt Sherly Parinussa, selaku ketua Persekutuan Gereja-gereja di Tanah Papua (PGGP), meminta peran dari seluruh forkopimda dan pemerintah daerah, agar bersama merealisasikan hasil kesepakatan yang belum lama ini ditanda tangani. Sebab menurutnya, penanganan terhadap pandemik Covid-19, tidaklah mudah dan membutuhkan sinergitas seluruh pihak.

“Ini tidak mudah, karena orang sudah terbiasa bergerak apa lagi di area publik. Kalau kita tidak libatkan semua pihak, nanti ada orang yang merasa terganggu, padahal ada tujuan dari kegiatan ini. Karena ini kesepakatan bersama, jadi kita dan pemerintah, TNI Polri harus bersinergi mempersiapkan waktu yang ada, karena ada banyak titik yang akan kami turun untuk serentak doa bersama,” tandas Pdt. Sherly.

Sementara itu, Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Papua Barat dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Papua Barat, menyatakan dukungannya terhadap aksi doa bersama ini yang seyogiahnya diikuti oleh seluruh elemen masyarakat di tanah Papua Barat dan Manokwari secara khusus.

“Pada Jam 12 tepat, kita berhenti kegiatan dan kita doa dulu untuk keselamatan bangsa kita. Karena tanpa doa, kita tidak mampu berbuat apa-apa,” imbuh Ming An, Ketua MBI Papua Barat.

“Ini langkah positif yang di lakukan FKUB dengan pemerintah daerah. Oleh sebab itu, mari kita sama-sama mendukung usaha ini,” tutup Ida Bagus Putu Candi, Ketua PHDI Papua Barat.

Aksi doa bersama itu, dibarengi dengan aksi membagi stiker ajakan untuk doa bersama oleh sekelompok mahasiswa, yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. (SM3)

Pos terkait